Apa Karya: Peringatan MoU Helsinki bukan dengan Hura-hura, Seperti Makan Nasi Goreng

"Peringatan MoU Helsinki itu bukan dengan panjat pohon pinang, karena itu pekerjaan hamba lain. Mari kita gelar doa bersama."

Penulis: Jalimin | Editor: Zaenal
Apa Karya 

Laporan Jalimin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Zakaria Saman, salah satu tokoh penting dalam proses perdamaian Aceh, mengaku tidak pernah lagi mendapat undangan untuk menghadiri peringatan penandatanganan naskah perjanjian damai atau yang dikenal dengan MoU Helsinki.

Acara peringatan MoU Helsinki ini rutin digelar oleh Pemerintah Aceh setiap tahun, tanggal 15 Agustus.

Tahun ini, peringatan MoU Helsinki dilaksanakan di Blangpadang Banda Aceh. Namun, lagi-lagi Apa Karya --panggilan akrab Zakaria Saman-- tidak mendapatkan undangan tersebut.

Baca: Apa Karya: Loen Hana Undangan

Meski tidak mengungkapkan rasa kecewa, namun Apa Karya mengatakan seharusnya dia layak diundang. Karena sebagai Menteri Pertahanan GAM kala itu, dia merupakan seorang utusan yang masuk dalam jajaran para tokoh perwakilan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berembuk dalam upaya mencari solusi perdamaian Aceh.

Hal tersebut disampaikan Apa Karya saat dihubungi Serambi FM 90,20 Mhz, Jumat (18/8/2017). Apa Karya dimintai komentarnya sebagai narasumber dalam program Cakrawala membedah tajuk rencana Harian Serambi Indonesia (Salam Serambi) dengan topik "Damai dalam Bingkai Nasionalisme."

Baca: Damai Dalam Bingkai Nasionalisme

Apa karya mengatakan, peringatan MoU Helsinki yang digelar setiap tahun di Banda Aceh sudah melenceng dari tujuan awal.

Baca: Peringatan Damai tak Lagi Ramai

Seharusnya, kata Apa Karya, peringatan MoU Helsinki itu diisi dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti berdoa bersama untuk kelanjutan perdamaian Aceh.

"Peringatan MoU Helsinki itu bukan dengan panjat pohon pinang, karena itu pekerjaan hamba lain. Mari kita gelar doa bersama," ujar Apa Karya.

Dalam amatan Apa Karya, peringatan Mou Helsinki belakangan ini hanya untuk berfoya-foya, padahal hal itu sudah menyimpang dari peringatan perjanjian itu.

Ia berharap, ke depan panitia peringatan MoU Helsinki mengundang semua tokoh yang berperan dan terlibat langsung dalam perjanjian itu, sehingga peringatan MoU Helsinki akan lebih terasa maknanya.

"Peringatan MoU Helsinki itu bukan dengan hura-hura, seperti makan nasi goreng. Itu bukan peringatan namanya," ujar Apa Karya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved