Harga Gas Melon di Pidie Jaya Melabung Hingga Rp 35.000/Tabung
Dari Harga Enceran Tertinggi (HET) Rp 18.000/tabung, justru kini menjadi Rp 32.000/tabung hingga Rp 35.000/tabung.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Harga gas elpiji jenis melon ukuran 3 Kg bersubsidi selama tiga pekan terakhir melambung tinggi.
Dari Harga Enceran Tertinggi (HET) Rp 18.000/tabung, justru kini menjadi Rp 32.000/tabung hingga Rp 35.000/tabung.
"Meski sulit diperoleh, harganya pun sangat tinggi, yaitu Rp 32.000/tabung dan ini sangat melampui ketentuan dari harga HET yang ditetapkan pemerintah Rp 18.000/tabung," kata M Mursal, warga Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya kepada Serambinews.com, Rabu (22/11/2017).
Baca: Jual Melebihi HET, Disperindagkop Teliti Izin 34 Pangkalan Penyalur Elpiji Subsidi di Nagan Raya
Selama ini, distributor gas jenis melon ini kerap melakukan distribusi ke sejumlah pangkalan-pangkalan.
Tapi pangkalan hanya menjual gas di saat adanya pihak distributor saja.
Selebihnya mereka menjual ke agen pengecer.
Akibatnya, harga tebus gas di pedagang eceran menjadi melambung tinggi hingga Rp 32.000/tabung.
"Karenanya pemerintah dalam hal ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) musti bertindak untuk melakukan penertiban,"jelasnya.
Baca: Harga Elpiji Melon di Langsa Melonjak
Sementara di pusat Kabupaten, atau Kota Meureudu, masyarakat terpaksa membeli gas bersubsidi itu dengan harga Rp 35.000/tabung.
"Sudah tiga pekan warga dengan segala terpaksa membeli gas melon dengan harga Rp 35.000/tabung dan ini telah jauh melampui dari harga ketentuan HET," kata Nazar kepada Serambinews.com, kemarin secara terpisah. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/warga-antre_20160220_170139.jpg)