MIOTA, Nilai Uang Digital Ini Meroket dalam Sebulan Saingan Bitcoin
Namun, sebenarnya ada uang digital lainnya walau kurang terkenal yang juga menikmati peningkatan nilai besar di pasar mata uang digital
SERAMBINEWS.COM - Bitcoin bukan satu-satunya mata uang digital walau paling banyak mendapat perhatian setelah peningkatan nilainya yang luar biasa. Bitcoin menembus angka 15.000 dollar AS per keping atau sekitar Rp 203 juta pada awal Desember.
Namun, sebenarnya ada uang digital lainnya walau kurang terkenal yang juga menikmati peningkatan nilai besar di pasar mata uang digital yang masih belum diatur otoritas keuangan.
Namanya MIOTA yang disebut sebagai produk investasi yang dirancang untuk "barang internet".
Sejak awal November 2017, nilai MIOTA naik sekitar 774 persen dan peningkatan itu membuat kapitalisasinya ikut meroket menjadi 12 miliar dollar AS yang menjadikannya masuk dalam lima besar mata uang digital dunia menurut situs berita keuangan MarketWatch.
Kajian atas nilai mata uang digital ini dipicu laporan-laporan bahwa sejumlah perusahaan teknologi sedang bekerja sama dengan IOTA, sebuah lembaga nonpemerintah yang menciptakan MIOTA, untuk menyusun sebuah data pasar.
Salah seorang pendiri IOTA, David Sonstebo, mengatakan, gagasan itu akan mendorong saling berbagi data dan menghindari terbuangnya informasi.
Baca: Meski Dilarang Bank Indonesia, Bitcoin Makin Marak dan Tetap Jadi Incaran Investor
"IOTA menggairahkan gagasan berbagi data lewat transaksi gratis. Gagasan itu akan menjadi semacam katalisator bagi paradigma baru dari riset, kecerdasan buatan, dan demokratisasi data," ujar Sonstebo dalam pernyataannya bulan lalu.
Bagaimanapun MIOTA masih tergolong mini dibanding Bitcoin jika dilihat dari nilai per unit. Menurut situs Cryptocurrencychart.com, nilai MIOTA 4,5 dollar AS per unit pada 6 Desember 2017, sementara Bitcoin mencapai 12.963 dollar AS.
Pertumbuhan yang kontroversial
Berbeda dengan mata uang konvensional, uang digital merupakan cerminan dari nilai yang dibuat oleh lembaga atau pemerintah tertentu.
Cara utama untuk mendapatkan uang digital adalah membelinya dengan uang biasa sebagai pembayaran atas produk dan layanan yang diberikan perusahaan bersangkutan atau untuk investasi atas uang digital tersebut.
Baca: Sebuah Perusahaan di Jepang Mulai Membayar Gaji Karyawannya dengan Bitcoin
Metode itu mencerminkan bahwa pasar mata uang digital tidak punya peraturan yang tegas karena semata-mata tergantung pada investor bersangkutan, yang umumnya merupakan pihak swasta.
Terlepas dari tidak adanya peraturan, uang digital memperlihatkan pertumbuhan pesat: Bitcoin, yang sering dijuluki 'emas digital', misalnya menikmati peningkatan nilai sampai 1.200 persen sepanjang tahun 2017.