Breaking News

Shabela dan Firdaus Pimpin Aceh Tengah

Pasangan Drs Shabela Abubakar dan H Firdaus SKM (Shafda) resmi menjabat Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah

Editor: bakri
GUBERNUR Aceh, Irwandi Yusuf, memasang tanda pangkat kepada Bupati/Wakil Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar/H Firdaus SKM dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di Gedung Olah Seni Takengon, Kamis (28/12). 

TAKENGON - Pasangan Drs Shabela Abubakar dan H Firdaus SKM (Shafda) resmi menjabat Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah periode 2017-2022, setelah dilantik Gubernur Aceh, drh Irwandi Yusuf MSc dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRK Aceh Tengah di Gedung Olah Seni (GOS), Kota Takengon, Kamis (28/12).

Rapat paripurna istimewa itu dipimpin Ketua DPRK Aceh Tengah, Ansaruddin Syarifuddin Naldin dan dihadiri sebagian besar anggota dewan setempat.

Setelah rapat dibuka, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah serta pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah.

Prosesi pelantikan itu disaksikan oleh ribuan warga yang sebagiannya memadati ruang rapat di Gedung Olah Seni. Sedangkan sebagian lagi menyaksikan prosesi itu dari layar tv monitor yang dipajang di luar gedung.

Aparat keamanan yang sebagian berseragam serta bersenjata lengkap terlihat bersiaga di luar maupun dalam ruang rapat.

Rapat paripurna istimewa tersebut dimulai pukul 10.15 WIB, ditandai dengan gema selawat Badar serta lantunan lagu Tawar Sedenge. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan Mendagri dan dilanjutkan dengan prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.

Prosesi pelantikan tersebut juga disaksikan Wagub Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, sejumlah Anggota DPR-RI, DPRA, ketua partai politik (parpol), Bupati Bener Meriah dan Gayo Lues, serta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah periode 2012-2017, Ir H Nasaruddin MM-Drs Khairul Asmara. Hadir juga perwakilan TNI-Polri serta ratusan undangan. Pelantikan tersebut berlangsung lancar, tanpa hambatan apa pun.

Seusai dilantik, Shabela Abubakar menyampaikan pidato perdananya sebagai Bupati Aceh Tengah. Ia paparkan sejumlah persoalan yang membutuhkan perhatian Gubernur Aceh. Salah satunya adalah pembenahan infrastruktur jalan antarkabupaten yang menghubungkan wilayah tengah dengan daerah pesisir, terutama jalan Takengon-Bireuen.

Selanjutnya, ia berharap Gubernur Aceh berkenan membahas status tanah seluas 122 hektare di kawasan Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, agar diperuntukkan dan dialihkan status kepemilikannya menjadi tanah Pemkab Aceh Tengah dari sebelumnya wewenang provinsi.

Shabela juga memaparkan beberapa persoalan lain yang membutuhkan dukungan dari Pemerintah Aceh. Di antaranya, soal pelayanan kesehatan yang merata dengan mempercepat penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Regional di Blang Bebangka, Pegasing, Aceh Tengah. Termsuk dukungan pengembangan infrastruktur serta menghadirkan lebih banyak lagi even pariwisata tingkat provinsi maupun nasional di Kabupaten Aceh Tengah yang merupakan daerah penghasil kopi arabika. “Masih banyak infrastruktur pariwisata yang perlu mendapat pembenahan, untuk itu secara bertahap kami akan berupaya memajukan pariwisata yang ada di daerah ini,” ujar Shabela. 

Menjawab permintaan Bupati Aceh Tengah tersebut, Gubernur Irwandi Yusuf menyatakan, pembangunan rumah sakit regional di Aceh Tengah direncanakan akan rampung pada tahun 2019. “Saya alokasikan dana untuk pembangunan rumah sakit sebesar 30 miliar dan untuk pembangunan jalan Bireuen-Takengon sebesar 50 miliar rupiah,” kata Irwandi Yusuf.

Selain itu, Gubernur Irwandi juga berencana memperpanjang landasan Bandar Udara Rembele, dengan menambah landasan pacu 300-400 meter sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737. “Kalau untuk tanggul Bom-Mendale, itu juga menjadi fokus kita, tapi kita upayakan dananya dari APBN,” kata Irwandi.

Sampaikan pesan
Seusai melantik Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah di Gedung Olah Seni Takengon, Gubernur Irwandi menyampaikan sejumlah pesan kepada pemimpin baru Aceh Tengah itu. Ia tekankan agar Bupati/Wakil Bupati Aceh Tengah dapat mengoptimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat yang bergerak di bidang pertanian. Hal itu bertujuan agar hasil pertanian milik masyarakat bisa ditampung. “Supaya petani tidak lagi terjerat rentenir. Itu yang kami maksudkan,” kata Irwandi.

Selaini itu, perkebunan kopi ia harapkan dapat ditingkatkan mulai dari kualitas hingga produksinya, namun dengan tetap menjaga kawasan hutan. Apalagi, Kabupaten Aceh Tengah memiliki sekitar 280.000 hektare kawasan hutan yang harus dijaga kelestariannya. “Hutan harus dijaga, agar tidak rusak karena dari tahun ke tahun banjir semakin parah di Aceh,” ujar Irwandi.

Gubernur juga berpesan agar daya tarik pariwisata ditingkatkan karena Takengon memiliki potensi wisata yang cukup besar. “Salah satunnya adalah pacuan kuda. Coba gabungkan antara yang tradisional dan modern. Sudah bisa kita buat pacuan kuda modern, agar pacuan kuda ini bisa melaju ke tingkat nasional,” tukas Irwandi yang bergelar dokter hewan.

Dalam pidatonya, Irwandi banyak menyinggung potensi yang ada di Aceh Tengah, termasuk dengan adanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 yang sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan. “Kita mendorong agar pembangunan PLTA ini bisa cepat selesai,” ucapnya. (my)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved