Dua Kali Kalah Pilkada Subulussalam, Asmauddin Akui Sakti Politisi Handal, Begini Hubungan Keduanya
Saya dua kali kalah sama Merah Sakti, makanya pas ini kemarin saya berani lagi ikut pilkada karena dinda Merah Sakti tidak lagi calon
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
lihat foto
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam H Merah Sakti SH selaku Ketua Partai Golkar hadir dalam deklarasi pasangan Bakal calon (Balon) Wali Kota/Wakil Wali Kota Subulussalam H Asmauddin SE/Hj Asmidar S.Pd, Selasa (9/1/2018) di Kantor DPW Partai Aceh Subulussalam.
Kehadiran Merah Sakti dalam deklarasi pasangan Hamas ini diapresiasi petinggi PA Subulussalam bahkan Asmauddin sendiri sempat mengulas hubungannya dengan sang wali kota itu.
Baca: Mualem dan Sederet Tokoh yang Hadiri Deklarasi Pasangan Hamas di Subulussalam
Pantauan Serambinews.com, Wali Kota Merah Sakti duduk berdampingan dengan Ketua DPR Subulussalam Hariansyah dan tampak sumringah menyaksikan tahapan deklarasi kandidat yang diusung parati besutan para mantan kombatan ini.
Ardhianto yang berpidato atas nama Ketua PA Subulussalam menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran Merah Sakti dalam kegiatan mereka.
”Kami akrab memanggil pak wali ini abangda, kami salut dan apresiasi atas kehadiran beliau yang sudah dua periode menjadi wali kota, kami yakin kali ini dia merestui Hamas yang akan memimpin ke depan,” ujar Ardhianto seraya disambut tepuk tangan dan tawa Merah Sakti.
Baca: Wali Kota Subulussalam Kembali Rombak Kabinet, Abang Kandung Wakil Wali Kota Ikut Dicopot
Tak hanya Ardhianto, Balon Wali Kota Asmauddin juga banyak mengulas hubungannya dengan Merah Sakti.
Mulai dari perjuangan saat menggolkan pemekaran Subulussalam kala masih bergabung dengan Aceh Singkil hingga dua kali bertarung di pilkada setempat.
Dikatakan, Merah Sakti sosok politisi handal yang tak mampu dia kalahkan dalam dua kali pilkada di sana.
Padahal, kata Asmauddin, pada pilkada perdana, dia baru menjabat sebagai Pj Wali Kota Subulussalam.
Baca: Menakar Peluang Kandidat di Pilkada Subulussalam
Namun berlaga dengan Merah Sakti di pilkada 2008 hingga berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK).
Asmauddin menyatakan dia hanyalah birokrasi sementara Sakti politisi handal.
