Napi Rutan Bireuen Diserang Nyamuk
Narapidana (napi) atau warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bireuen mengeluh diserang nyamuk
BIREUEN - Narapidana (napi) atau warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bireuen mengeluh diserang nyamuk dengan intensitas cukup tinggi dalam dua minggu terakhir. Mereka pun berharap ada penanganan serius dari dinas terkait.
Suhelmi, seorang napi kepada Serambi, Senin (8/1), mengatakan, warga binaan Rutan Biireuen merasa sangat khawatir dengan banyaknya nyamuk di ruang tahanan mereka. Mereka takut adanya gigitan nyamuk berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit malaria dan demam berdarah.
“Sejak beberapa hari ini, nyamuk sangat banyak di rutan. Kami sudah sangat tidak nyaman tidur, baik malam hari maupun siang hari. Kami takut nyamuk itu dapat menyebabkan penyakit malaria atau DBD,” ujar Suhelmi yang mengaku sudah beberapa tahun mendekam dalam rutan tersebut.
Kepala Rutan Bireuen, Sofyan SH kepada Serambi, Senin (8/1), menjelaskan, keluhan warga binaan tersebut sudah ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bireuen untuk dapat melakukan fogging (pengasapan).
“Sejumlah pegawai Dinkes Bireuen sudah datang ke Rutan untuk mengecek sejauh mana fogging yang dibutuhkan. Setelah meninjau langsung, besok (hari ini-red) segera dilakukan pengasapan oleh petugas,” kata Sofyan.
Sofyan menerangkan, banyaknya nyamuk di rutan itu dipengaruhi banyak faktor, seperti kondisi barak yang juga kerap digunakan untuk menggantung atau menjemur pakaian yang baru dicuci.
“Memang agak kesulitan untuk menata ruang barak rutan ini, sebab jumlah napi dan tahanan sudah sangat melebihi kapasitas. Idealnya Rutan Bireuen hanya mampu menampung 80 orang, tetapi kini penghuninya mencapai 300 lebih, tiga kali lipat dari daya tampung,” sebutnya.
Walaupun begitu, dalam kondisi serba keterbatasan, Sofyan mengaku, terus melakukan pembenahan sebisa mungkin untuk memberikan pelayanan kepada para napi dan tahanan.(c38)