4 Warga Tangse ke Hutan Cari Buah Ini, Setelah Temukan Rusa, Satu Orang Hilang, Begini Kisahnya

Jernang atau bijian beberapa spesies rotan yang kini paling diburu petani karena bernilai ekonomis

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Seorang warga memperlihatkan buah rotan (jernang) hasil pencariannya saat proses penjemuran di Desa Simpang Rahmat, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah, Aceh, Sabtu (4/3). Warga setempat mengaku, buah jernang hasil pencariannya tersebut dijual dengan harga Rp450.000 sampai Rp750.000 per kilogram untuk diekspor keluar Negeri seperti Hongkong, Singapore dan China. 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Abdul Samad (51) petani asal Desa Krueng Seukek, Kecamatan Tangse, Pidie, Minggu (21/1/2018) hilang saat mencari buah jernang (buah rotan) di hutan Pucok Alue Tangse.

Jernang atau bijian beberapa spesies rotan yang kini paling diburu petani karena bernilai ekonomis.

Jernang bisa diolah menjadi bahan pewarna, dupa dan obat tradisional.

Baca: Begini Perkembangan Kasus Pembunuhan Bidan di Pidie, Suami Korban Ditahan di Sini

Baca: Putra Pidie Jaya Lulus Internship Program PT Freeport Indonesia, Kuliah di Pertambangan Unsyiah

Saat mencari jernang, Abdul Samad pergi dengan tiga rekannya yang satu desa. Yakni, Muksana (30), Muhammad Kaoy (28) dan Adnan (40).

"Abdul Samad hilang di hutan setelah terpisah dengan rekannya saat mencari jernang di hutan. Ketiga rekannya kini telah pulang ke rumah," kata Kapolsek Tangse, Iptu Norman Ali, kepada Serambinews.com, Selasa (23/1/2018).

Ia mengkisahkan, kejadian hilangnya Abdul Samad berawal korban bersama tiga rekannya mencari jernang.

Baca: Setelah Mandi Dengan Ayahnya, Bocah 3 Tahun Ini Terseret Arus di Pidie, Ini Barang Ditemukan Ibunya

Baca: Kenshi Pidie Sabet Dua Emas Kejurnas

Sebelum mencari jernang keempat warga itu melihat rusa yang terjerat perangkap di hutan Pucok Alue.

Setelah menangkap rusa, Adnan minta izin kepada tiga rekannya untuk kembali ke desa.

Sementara Abdul Samad bersama Muksana dan Muhammad Kaoy melanjutkan mencari jernang.

Baca: Cabai Petani di Pidie Membusuk Sebelum Dipanen, Buahnya Lembek dan Mengkerut

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved