Ternyata Saddam Hussein Pernah Menulis Novel Romantis yang Kini Bisa Anda Beli di Amazon
Dia menganiaya etnis minoritas Kurdi dan Yahudi serta membunuh ratusan ribu orang dengan senjata kimia selama kampanye militer Al-Anfal.
SERAMBINEWS.COM - Ketika mendengar nama Saddam Hussein, kebanyakan orang akan berpikir tentang konflik dan teror.
Bahkan Jurnalis AS, Christopher Hitchens pernah menyatakan "Saddam Hussein adalah orang jahatnya orang-orang jahat, dia tidak hanya buruk untuk dirinya sendiri tapi juga orang lain."
Diketahui Saddam Hussein adalah Presiden Irak dari tahun 1979 sampai 2003 yang dihukum gantung pada 2006 atas keterlibatannya dalam kasus pembunuhan di Dujail.
Ia juga dikenal sebagai seorang anggota terkemuka Partai Ba'ath, sebuah kelompok revolusioner sosialis Arab revolusioner.
Baca: Baru Tiga Profesor yang Mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor UIN Ar-Raniry
Baca: Polisi Ringkus Penadah Hasil Rampokan
Saddam bertekad untuk memodernisasi Irak dan memperbaiki infrastruktur yang dirasa buruk.
Namun karena berbagai perpecahan (Sunni dan Syiah, Arab dan Kurdi), Saddam membenarkan sikap otoriter dan brutalnya.
Dia menganiaya etnis minoritas Kurdi dan Yahudi serta membunuh ratusan ribu orang dengan senjata kimia selama kampanye militer Al-Anfal.
Namun, ada hal yang mungkin tidak Anda tahu bahwa sosok kejam pembunuh massal itu. Dilaporkan Saddam memiliki kegemaran dalam sastra.
Contohnya ia pernah sebuah novel romantis dengan judul Zabiba and the King setebal 160 halaman yang dapat Anda beli di Amazon dengan harga 13 US Dollar (Rp175 ribu).
Novel itu menceritakan penguasa kuat Irak abad pertengahan yang tinggal di kampung halaman Saddam di Tikrit.
Dia berselingkuh dengan seorang gadis petani cantik bernama Zabibah, yang terjebak dalam pernikahan yang kasar dan tanpa cinta.
Dilansir pada vt.com (29/1/2018), hal ini melambangkan serbuan Amerika Serikat ke Irak.
Dalam terbitan pertama tahun 2000, CIA mengatakan bahwa buku itu ditulis oleh pengarang lain yang menulis untuknya.