Demi Dapatkan Uang Rp 2 Juta dari Ibunya, Ikramullah Rancang Skenario Penculikan, Begini Akhirnya
"Dalam skenario penculikan itu Fakri menghubungi Nur Asiah (Ibunda Ikramullah) dan meminta uang tebusan Rp2juta,
Penulis: Seni Hendri | Editor: Yusmadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Berharap mendapat uang, malah berurusan dengan polisi, itulah nasib yang menimpa Ikramullah (23) warga Dusun Ulee Blang, Gampong Blang Batee, Kecamatan Peureulak, dan temannya Fakri (16), warga Gampong Jengki, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur.
Pasalnya, Ikramullah dan Fakri merekayasa kasus penculikan dengan modus Ikram diculik OTK, dengan motif meminta uang tebusan kepada Ibunda Ikram Nur Asiah (55), sedangkan Fakri sebagai fasilitator untuk menghubungi ibu Ikram, untuk mendapatkan uang.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, melalui Kapolsek Peureulak, AKP Simson Purba, Sabtu (10/2/2018) mengatakan, Kamis (8/2/2018) malam sekitar 20.30 WIB, Nur Asiah datang ke Mapolsek Peureulak, membuat pengaduan bahwa ia ditelepon oleh OTK yang telah menculik anaknya Ikramullah, di perbukitan Gampong Alue Rambong, seusai mengantar kelapa ke gampong tersebut.
Belakangan penelepon itu mengaku bahwa ia merupakan teman Ikramullah, yang mengaku sebelumnya ia juga sempat diculik oleh 4 orang OTK bersebo.
Baca: 5 Fakta Penculikan Anak di ITC Kuningan, Ibu Korban Sempat Kejar Pelaku dan Tarik Kaki Anak
Tapi kemudian ia dilepaskan oleh OTK itu dan diberikan sepeda motor yang digunakan Ikramullah Honda Beat BL 6329 NAB untuk menghubungi pihak keluarga dan meminta uang tebusan Rp2juta agar korban (Ikramullah) dilepaskan.
"Dalam skenario penculikan itu Fakri menghubungi Nur Asiah (Ibunda Ikramullah) dan meminta uang tebusan Rp2juta, jika tidak diberikan maka Ikramullah tidak dilepaskan," ungkap AKP S Purba, menerangkan kronologis yang diperoleh dari Nur Asiah saat membuat pengaduan ke Mapolsek.
Setelah mendapat laporan itu, ungkap AKP S Purba, kemudian pihaknya berkoordinasi dengan Sat Intelkam Polres Atim, kemudian Polisi membuat kesepakatan dengan OTK yang mengaku sebagai teman Ikramullah bahwa uang tebusan akan diantar ke tempat yang disepakati.
Kemudian Polisi menyamar sebagai tukang ojek dan mengantarkan Nur Asiah ke tempat yang disepakati untuk menyerahkan uang tebusan. Sementara anggota Polisi lainnya mengikuti dari belakang.
Setibanya di tempat yang disepakati, jelas AKP S Purba, Nur Asiah kemudian bertemu dengan OTK yang mengaku sebagai teman Ikramullah, untuk menyerahkan uang tebusan.
Baca: Dua WNI yang Diculik dan Disandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Dibebaskan
"Nah saat itulah OTK tersebut langsung kita amankan," ungkap AKP S Purba.
Selanjutnya, OTK yang mengaku teman Ikramullah diketahui bernama Fakri, dan diminta untuk menunjukan keberadaan Ikramullah, setelah tiba di Gampong Alue Rambong, ternyata Ikramullah tidak disandera, melainkan sembunyi di rumah warga sambil menunggu uang tebusan.
Kemudian, sambung AKP S Purban, Ikramullah dan temannya Fakri dibawa ke Mapolsek Peureulak untuk dimintai keterangan.
Dalam pemeriksaan itu, jelas AKP S Purba, Ikramullah mengaku bahwa ia bersama temannya sengaja membuat skenario penculikan itu untuk mendapatkan uang Rp2juta.
"Ikramullah mengaku uang itu direncanakannya digunakan untuk membeli lemari," jelas AKP S PUrba.
Akibatnya, kedua pelaku dibawa ke Mapolres Aceh Timur, untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. (*)