Jerman Berusaha Yakinkan Lima Negara Uni Eropa untuk Mengakui Kemerdekaan Kosovo

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, namun belum diakui oleh Serbia, atau lima dari 28 negara anggota UE.

Editor: Zaenal
Anadolu Agency/Erkin Keçi
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel (kiri) dan Perdana Menteri Kosovo, Ramush Haradinaj (kanan) mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di Pristina, Kosovo pada tanggal 14 Februari 2018. 

SERAMBINEWS.COM, PRISTINA - Jerman tengah berupaya meyakinkan lima negara Uni Eropa (UE) untuk mengakui kemerdekaan Kosovo.

"Hari ini di Beograd, kami meminta bahwa Serbia harus memenuhi persyaratan untuk mengakui kemerdekaan Kosovo sesuai dengan peraturan undang-undang," kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel, dalam konferensi pers bersama PM Kosovo Ramush Haradinaj, di Pristina.

Dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu Agency (aa.com.tr), Rabu (15/2/2018), Gabriel juga menyatakan keinginan Jerman untuk menjadi mitra tetap Kosovo di bidang politik dan ekonomi.

(Baca: Batas Akhir Registrasi Kartu SIM Tinggal 12 Hari Lagi, Ini Caranya, Jangan Sampai Diblokir)

Sementara itu, PM Haradinaj menyebutkan kontribusi Jerman terhadap perdamaian di wilayah Kosovo.

“Strategi Balkan Barat mengusulkan perspektif Eropa untuk Kosovo. Kami memutuskan perlunya solusi akhir untuk Kosovo dan Serbia, dan akan memperjuangkan solusi tersebut sampai kapanpun," ujar Haradinaj.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, namun belum diakui oleh Serbia, atau lima dari 28 negara anggota UE.

(Baca: PKS Umumkan 9 Capres dan Cawapres Hasil Penjaringan Internal, Ini Daftar Namanya)

(Baca: Sering Galau dan Banyak Masalah? Ayo Perbaiki Shalatmu)

Serbia, Rusia, dan Tiongkok termasuk di antara negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan Kosovo.

Kemerdekaan Kosovo diakui oleh 100 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Turki.

Dialog Kosovo - Servia yang diprakarsai UE dilaksanakan pada 2011, karena pengakuan Serbia atas Kosovo diyakini sebagai tujuan akhir dari perundingan tersebut.

Sejak saat itu, tim perundingan dari kedua negara telah melakukan sejumlah perundingan di Brussel.(aa.com.tr)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved