Wakaf Baitul Asyi
Mantan Wagub Aceh: BPKH tak Kreatif Apabila Ingin Ambil Alih Wakaf Aceh di Mekkah
"Sejauh ini, syukur Alhamdulillah semuanya sangat aman dan jujur apa yang dilakukan oleh nadhir wakaf Aceh di Mekkah, itu yang patut kita contoh,"
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Fikar W.Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Di mata mantan wakil gubernur Aceh, Muhammad Nazar, Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tidak kreatif dan inovatif apabila hanya ingin mengambil alih harta wakaf Aceh yang ada di Mekkah, Saudi Arabia.
"Seharusnya yang bisa dilakukan oleh BPKH adalah membangkitkan kembali spirit pewakafan harta di kalangan konglomerat muslim Indonesia, seperti yang sudah dicontohkan oleh saudagar dan ulama Aceh ratusan tahun lalu sebelum Indonesia ini lahir," ujar Muhammad Nazar yang menjabat Wagub Aceh periode 2007-2012.
Baca: Dulu Pemerintah Orde Baru Pernah Gagal Saat Mau Ambil Alih Harta Wakaf Aceh di Mekkah, Ini Sebabnya
Nazar juga mendorong BPKH RI bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional di seluruh Indonesia untuk mensertifikatkan harta wakaf yang sudah ada di berbagai daerah di Indonesia.
Ini untuk menyelesaikan sengketa dengan ahli waris harta wakaf yang sering mengklaim tiba-tiba sebagai milik kakek atau moyang mereka padahal sudah diwakafkan kepada umum.
Baca: Baitul Asyi, Anggito, dan Hikmah Wakaf
Sementara terhadap pengelolaan harta-harta wakaf Aceh di Arab Saudi, menurut Nazar, sudah tepat dilakukan oleh nadhir wakaf Al Asyiy saja.
Hasilnya tetap kepada jamaah haji serta pelajar Aceh yang sedang beribadah di sana atau sedang menuntut ilmu atau menetap di Arab.
"Sejauh ini, syukur Alhamdulillah semuanya sangat aman dan jujur apa yang dilakukan oleh nadhir wakaf Aceh di Mekkah, itu yang patut kita contoh," ujar Nazar.
Baca: Rencana Pengelolaan Tanah Wakaf Aceh Oleh Pusat, Asrizal: Sudah Cukup Aceh Bantu Indonesia
Disebutkan, Pemerintah Aceh saja tidak dibenarkan mengelola langsung harta wakaf itu. Melainkan tetap oleh nadhirnya.
"Itulah yang menyelamatkan dan membuat harta wakaf itu menjadi produktif. Sehingga antara tahun 2007-awal 2012 dulu masa kami ikut memimpin di Aceh adalah masa-masa paling produktif dalam nadhir wakaf Aceh di Mekkah" lanjut Nazar.
Muhammad Nazar ketika itu ikut melakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel Elaf Almashaer, Hotel Ramada di Mekkah.
Baca: Komandan Al-Asyi Kecam Rencana Pemerintah Pusat Kelola Tanah Wakaf Aceh di Mekkah