Banyak Warga Pidie Alami Gagal Ginjal, Ini Penyebabnya Menurut Abusyik
"Faktor mengkonsumsi air dengan kadar zat kapur lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain,
Penulis: Idris Ismail | Editor: Yusmadi
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bupati Pidie, Roni Ahmad atau lebih kerap di sapa Abusyik menyebutkan selama beberapa tahun terakhir jumlah pasien cuci darah di Pidie semakin tinggi, sehingga mendominasi pelanyanan kesehatan ke Banda Aceh.
"Faktor penyebab masyarakat Pidie harus berurusan dengan cuci darah dikarenakan mengkonsumsi air dengan kadar zat kapur lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain, seraya pola makan yang tidak normal sehinga menyebabkan batu karang dan gagal ginjal," sebut Abusyik kepada Serambinews.com di sela-sela peresmian penggunaan unit Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Mufid Sigli, Sabtu (17/3/2018).
Baca: Pasien Cuci Darah Dari Tiga RSU Berkumpul di Pantai Kuala Raja Bireuen
Dengan demikian, maka kebanyakan masyarakat atau penderita cuci darah asal Pidie dalam tiga tahun terakhir terpaksa dirujuk ke Banda Aceh atau berobat ke pusat ibu kota Provinsi.
Hal ini dilakukan mengingat daya tampung tempat di RSU Tgk Chiek Di Tiro Sigli tak mampu menampung pelanyanan pasien cuci darah yang hanya 20 beat atau mampu memberikan pelanyanan terhadap 120 pasien dalam setiap dua pekan sekali yang kian hari makin bertambah.
Maka dengan hadirnya unit Hemodialisis di RSU Mufid Sigli, maka dengan sendirinya dapat menjawab tampungan dalam pelanyanan pasien gagal ginjal bagi masyarakat di Pidie.
"Sehingga masyarakat Pidie tidak perlu lagi berobat ke banda Aceh dengan menenpuh perjalanan jauh yang menghabiskan biaya yang besar," tuturnya. (*)