Harga Gabah di Pidie Jaya Turun Saat Musim Panen, Ini Penyebabnya

Beberapa petani Meureudu juga membenarkan, harga jual gabah kini menurun karena alasan tersebut

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Muhammad Hadi
MESIN potong padi beroperasi di salah satu kawasan persawahan Pidie, Minggu (11/3). 

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Harga jual gabah kering panen (GKP) di Pidie Jaya khusus daerah-daerah yang kini sedang berlangsung panen mulai turun.

Jika pekan lalu, laku dijual Rp 4.900-Rp 4.950 per kilogram, tapi sejak tiga hari terakhir turun menjadi Rp 4.700/kg.

Kecamatan yang sedang panen antara lain, Meureudu, Meurahdua dan Panteraja.

Turunnya harga beli kata beberapa pedagang disana menjawab Serambinews,com, Minggu, erat kaitannya dengan kondisi gabah itu sendiri.

Baca: Terjatuh dari Lantai Dua Saat Gempa 4,8 SR Guncang Pidie dan Pidie Jaya, Kepala Tukang Patah Kaki

Apalagi, pada panen rendengan 2017/2018 kali ini, semua petani boleh dikatakan memanen dengan mesin.

Terkadang sebagian petani pun keburu memanen karena berbagai alasan.

Antara lain, takut terus –terusan diguyur hujan, sehingga untuk panen dengan mesin tak bisa dilakukan.

"Kadar air pada gabah mencapai lebih dari 25 persen, sehingga tak mungkin dibeli diatas Rp 4.700/kg, "kata seorang pedagang pengumpul di Meurahdua.

Selain banyak bercampur butir hijau (belum masak ), gabah banyak yang kosong karena kurang bersih juga tingginya kadar air.

Baca: Hendak Berobat ke Malaysia Warga Pidie Jaya Meninggal di Pesawat

Apalagi jika padi dipanen sehari setelah diguyur hujan.

Alasan lain, banyaknya gabah belum masak karena keburu dipanen karena alasan tanaman sudah rebah.

Beberapa petani Meureudu juga membenarkan, harga jual gabah kini menurun karena alasan tersebut.

Tanaman padi yang rebah sebelum masak sebuah resiko baginya.(*)

  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved