4,7 Ton Benih Padi dan Cabai Bantuan Dana Otsus Terancam Gagal Ditanami di Pijay

Benih-benih tersebut belum bisa disalurkan kepada calon penerima karena hingga kini proses administrasinya belum beres di tingkat provinsi.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Safriadi Syahbuddin
Ilustrasi 

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Sebanyak 4.740 kilogram (4,7 ton) benih padi dan benih hortikultura bantuan otonomi khusus (Otsus), tercanam gagal ditanami di wilayah Pidie Jaya (Pijay) pada musim tanam gadu (MTG) 2018. Jika pun sempat, realisasinya diperkirakan sangat minim.

Benih-benih tersebut belum bisa disalurkan kepada calon penerima karena hingga kini proses administrasinya belum beres di tingkat provinsi.

Sekretaris Dinas Pertanian Pangan (Distanpang) Pijay, Rusdi SP kepada Serambinews.com, Kamis (5/4/2018) menyebutkan, benih padi non hibrida bantuan MTG yang dimulai April 2018 ini sejumlah 4.740 Kg.

(Baca: Menyaru Jadi Pembeli Sabu-sabu, Polisi Tangkap Pemuda Samalanga di Polindes Bandar Dua Pijay)

(Baca: Riwayat Si Gunung Emas Seulawah RI-001, Pesawat Pertama RI yang Dibeli dengan Uang Rakyat Aceh)

(Baca: Waspadalah, Kekurangan Vitamin D pada Anak Bisa Berakibat Fatal)

(Baca: Nyanyikan Lagu Ibu dan Seulanga, Rafly Kande dan Nabila Hipnotis Penonton Liga Dangdut Indonesia)

Seharusnya, benih tersebut kini sudah disiapkan untuk disalurkan kepada kelompok. Karena ada kecamatan yang saat ini akan merendam benih. Kalau pun sempat digunakan, kata Rusdi, kemungkinan luasnya tidak tercapai target.

Selain padi, bantuan lainnya yaitu benih cabe merah dari sumber yang sama juga terancam gagal.

Kasie Hortikultura Distanpang Pijay, Abdullah menyebutkan, bahwa rencana pengembangan cabe merah bantuan dana Otsus seluas 30 hektare.

Lokasinya tersebar di enam kecamatan. Yaitu, Bandarbaru, Panteraja, Trienggadeng, Meureudu, Bandardua dan Meurahdua.

Segala sesuatu menyangkut dengan kesiapan terutama calon petani calon penerima (CPCL) sudah sebulan lalu rampung. Kini hanya menunggu benih tersebut tiba di Pijay.

Pada bagian lain disebutkan, pada penanaman musim rendengan yang baru lalu baik cabe merah maupun bawang merah, hasilnya lumayan bagus.

Sejak beberapa tahun terakhir, tanaman hortikultura di Pijay semakin digalakkan. Tiga kecamatan di Pijay (Trienggadeng, Bandarbaru, Panteraja  dan Meureudu) merupakan kawasan terluas pengembangannya setiap tahun.

Nazaruddin, seorang petani Gampong Manyang Cut mengatakan, seluas satu hektare cabe merah milikinya kini sedang tahap pemanenan.

Harga jual antara Rp 33.000-Rp 35.000 per-kilogram. “Saya optimis komoditi ini akan semakin berkembang di Pijay terutama musim gadu," kata Nazar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved