Kader Partai Aceh ke Senayan? Tetap Mewakili Partai Nasional
"Dia tetap mewakili partai nasional dengan rasa lokal. Memang unik, makanya regulasi kepartaian itu unik,"
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Yusmadi
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengamat Politik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Mawardi Ismail SH MHum menyampaikan apabila ada kader Partai Aceh yang berhasil menuju Senayan dengan "menumpang" partai nasional sebagai kendaraannya, maka ia tetap mewakili dari partai nasional tersebut.
"Dia tetap mewakili partai nasional dengan rasa lokal. Memang unik, makanya regulasi kepartaian itu unik," katanya saat menjadi narasumber tamu by phone dalam talkshow Radio Serambi FM, Kamis (12/4/2018) pagi, membahas Salam (Editorial) Harian Serambi Indonesia berjudul 'PA Titip Kader ke Senayan, Kenapa?'
Baca: Perlukah Partai Aceh Kirim Politisi ke Senayan Lewat Parnas? Begini Pendapat Mantan Ketua Fraksi PA
Hadir sebagai narasumber internal dalam talkshow bertajuk Cakrawala itu adalah Sekretaris Redaksi Harian Serambi Indonesia, Bukhari M Ali yang dipandu host, Dosi Elfian.
Menurut Mawardi, apabila Partai Aceh mengatakan akan mengirimkan kadernya ke Senayan melalui partai nasional untuk bertarung dalam Pemilu Legislatif 2019 dari sisi regulasi, hal itu sudah biasa.
Namun dari sisi politik ini adalah sesuatu yang memiliki makna dalam, karena secara terang-terangan menunjukkan Partai Aceh ikut bertarung pada level nasional.
"Ini akan sangat bagus karena aspirasi dari Partai Aceh juga akan dapat terakomodir dalam kebijakan-kebijakan nasional melalui Senayan," ujarnya.
Baca: Sikapi Pernyataan Ketua Fraksi PA, Pemerhati Ini Sentil Ujaran Mualem Saat Debat Dulu
Mawardi menambahkan dalam perkembangannya sejak Pemilu 2009 dan Pemilu 2014, tren dari Partai Aceh semakin menurun.
Maka hal tersebut sangat bergantung pada Partai Aceh dalam memperbaiki citranya, penampilannya, dan kiprahnya dalam masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat ke partai lokal ini dapat kembali tumbuh.
"Apabila citra partai lokal, katakan Partai Aceh sedang menurun lalu menumpang ke partai nasional. Maka ini akan berdampak pada menurunnya partai nasional. Jadi tantangannya adalah Partai Aceh harus memperbaiki citranya sehingga publik bisa percaya lagi," sebutnya.
Baca: Fraksi PA: Kewenangan Wali Nanggroe Sesuai UUPA
Sementara Anggota DPRA dari Partai Aceh, Kausar yang juga menjadi narasumber tamu by phone menyampaikan hingga saat ini, nama-nama yang akan ke Senayan masih mistik.
"Mungkin nama-nama itu masih ada dalam pikiran Mualem saja. Menurut Pak Sarjani ketua harian, Mualem akan mengajak partai untuk menentukan nama-namanya, dan partai apa," katanya.
Kausar mengaku berencana ke DPR RI, sehingga saat ini sedang membangun komunikasi yang bagus dengan Partai Demokrat, dan mengukur elektabilitas di lapangan.
"Saya melihat sebenarnya the real politic saat ini ada di Jakarta untuk kepentingan Aceh, baik dalam kepentingan pembangunan, politik dan kepentingan lainnya," kata Kausar. (*)