Smartphone, Facebook dan WhatsApp Membawa Petaka, Pria Ini Bunuh Istrinya yang Kecanduan Main HP
"Dalam dua tahun terakhir, ponsel berangsur-angsur mengubahnya, dan dia mulai mengabaikan saya dan anak-anak."
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria di India membunuh istrinya yang berusia 32 tahun, Luxmi, karena menggunakan Facebook dan WhatsApp secara berlebihan.
Hariom, yang menikahi dengan Luxmi pada 2006, mencekiknya hingga mati saat istrinya tidur.
Hariom mengatakan kepada polisi bahwa dia sudah muak dengan istrinya yang kecanduan situs jejaring sosial.
Menurut keterangan suami, Luxmi menghabiskan berjam-jam memainkan ponselnya.
Dia menuding Luxmi juga mengabaikan keluarganya.
(Baca: Polres Pidie Tetapkan Remaja Hina Islam di Facebook Jadi Tersangka, Mengaku Akibat Putus Cinta)
(Baca: Menurut Sains, Puasa Menggunakan Facebook Turunkan Tingkat Stres, Tapi Bisa Sebabkan Ini)
(Baca: Polisi Tangkap Remaja Diduga Menghina Allah di Facebook, Foto Babak Belur Beredar di Medsos)
"Kami menikah pada tahun 2006 dan memiliki dua anak. Semua baik-baik saja dalam beberapa tahun pertama dan kemudian saya memberinya sebuah smartphone," kata Hariom seperti dilansir Serambinews.com dari Tribunwow.com.
"Dalam dua tahun terakhir, ponsel berangsur-angsur mengubahnya, dan dia mulai mengabaikan saya dan anak-anak. Sepertinya anak-anak dan saya tidak ada lagi untuknya. Dia tidak mau memasak makanan atau melakukan tugas rumah tangga, dia tidak mau membawa anak-anak ke sekolah atau membantu mereka mengerjakan PR," kata Hariom.
"Dia menghabiskan hari dan malam untuk bermain Facebook dan WhatsApp, " ungkap pria yang mengelola usaha servis komputer ini.
(Baca: Pemerintah Perancis Berniat Tinggalkan WhatsApp dan Telegram, Ini Alasannya)
(Baca: Trik Jitu Menyadap WhatsApp Pasanganmu Agar Tak Selingkuh, Cukup dengan Bantuan Aplikasi Ini)
(Baca: Ingin Tahu Sama Siapa Aja Pasanganmu Chattingan? Cukup Lakukan 7 Langkah Ini di WhatsApp)
"Awalnya saya mengabaikannya, kupikir dia akan segera bosan tetapi malah semakin buruk. Kami bertengkar setiap hari dan anak-anak juga di bawah tekanan," tambahnya.