Pernikahan Putri Gubernur Aceh
Diksaksikan Abu Tumin dan Abu Mudi, Akad Nikah Putri Irwandi Yusuf Berlangsung Khidmat
Rangkaian acara ijab qabul tersebut diakhiri dengan acara salam takzim/seumeumah (bersimpuh kepada orang tua).
Penulis: Nani HS | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Nani HS | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Disaksikan dua ulama Aceh, Abu Tumin dan Abu Mudi, prosesi pernikahan putri Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dr Latifa Dara Metuah dengan Zakiul Fuady MSc, menjelang pukul 10.00 Kamis (26/42018), berlangsung khidmat, dengan emas kawin 20 mayam tunai.
Sebelulum acara dimulai, master of ceremony (MC) sudah memperingatkan bahwa tak seorang pun bertepuk tangan untuk acara sakral tersebut, kecuali mengucapkan hamdalah.
Dan, “Alhamdulillah,” gumam hadirin hampir serentak manakala ijab qabul Zakiul Fuady atas Latifa Dara Metuah, bergulir dengan sekali ucap.
Wajah gubernur pun, seketika menyiratkan kelegaan, padahal sebelumnya terkesan kurang tenang.
(Baca: VIDEO - Prosesi Adat Perkawinan Puteri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf)
(Baca: Menengok Muzammil Hasballah, Imam Bersuara Merdu Asal Aceh, Begini Sisi Romantisnya Setelah Menikah)
(Baca: Muzammil Hasballah Lantunkan Ayat Suci Alquran pada Akad Nikah Putri Gubernur Aceh)
Muzammil sebagai pengumandang ayat suci Alquran, membaca surah An-Nisa’ ayat 34, surah Ar-Rum (21) dan At-Tahrim.
Ia pun melafalkan sari tilawahnya. Pembaca doa oleh Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof DR Tgk H Azman Ismail MM, nasihat pernikahan oleh Ustaz Masrul Aidi Lc, dan khutbah nikah oleh Kepala KUA, Kuta Alam, Saiful Bahri SAg.
Acara yang berlangsung di halaman belakang kediaman pribadi gubernur di Jalan Salam No.20 Lampriek, Kuta Alam, Banda Aceh tersebut, turut dihadiri ibu kandung Dara (Erita Aprianti), dan kedua orang tua Zaki (Muzakir SPdi-Ramlah Hanafiah SPdi), Teguh Agam Meutuah (abang Dara), dan saudara wanita Dara (Putro Sambinoe Meutuah, Rania Intan Meutuah).
Sedangkan si bungsu, Masyita Mutiara Meutuah tak ikut serta, karena sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di salah satu SMP Banda Aceh.
Rangkaian acara ijab qabul tersebut diakhiri dengan acara salam takzim/seumeumah (bersimpuh kepada orang tua).
Hadirnya aneka pantun bersajak, membuat prosesi pernikahan tersebut berbau Melayu dan hampir mirip pesta taman, karena memang semuanya berlangsung di alam terbuka, kecuali tempat duduk untuk ijab qabul.
(Baca: Abu Mudi Lantik Pengurus Tastafi di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh)