Kontras Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Munir, Tuding Gunakan Isu HAM Hanya Untuk Alat Kampanye
ketidakmauan Jokowi untuk menuntaskan kasus Munir juga menunjukkan bahwa persoalan HAM hanya menjadi alat kampanye
SERAMBINEWS.COM - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ( Kontras), akan terus menagih Presiden Joko Widodo menuntaskan kasus meninggalnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib.
Hal itu diungkapkan Koordinator Kontras Yati Andriyani ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
"Selama tidak diselesaikan, selama itu pula kami menekan, menagih, meminta pertanggungjawaban," ujar Yati.
Baca: Terpidana Kasus Pembunuhan Aktivis Munir Jadi Anggota Partai Berkarya ‘Besutan’ Tommy Soeharto
Baca: 11 Tahun Kasus Munir, Jokowi Diminta Berani Ungkap Dalang Pembunuhan
Baca: Istri Munir: Pollycarpus Seharusnya Dipenjara Seumur Hidup

Menurut Yati, jika Jokowi tidak berani menyelesaikan kasus Munir bisa dianggap ia mengesampingkan harapan-harapan masyarakat.
"Jadi evaluasi bagi kami, jadi bukti bahwa Jokowi enggak lebih hanya konsen pada menjaga kekuasaannya," kata Yati.
Baca: SBY akan Serahkan Salinan Dokumen Pembunuhan Munir yang Hilang
Baca: Nama Aktivis HAM Munir Dijadikan Nama Jalan di Belanda
Baca: Ongen Saksi Kunci Kasus Munir Meninggal Dunia
Yati menambahkan, ketidakmauan Jokowi untuk menuntaskan kasus Munir juga menunjukkan bahwa persoalan HAM hanya menjadi alat kampanye.
"Kami tinggal bilang memang selama ini ( Jokowi) menjadikan HAM untuk alat kampanye, untuk mendapatkan dukungan suara, dukungan kekuasaan," kata dia.
Baca: Selasa Siang, SBY Jelaskan soal Dokumen TPF Munir
Baca: Pollycarpus Bebas Bersyarat, Sahabat Munir Kecewa kepada Jokowi