Pilkada 2018

Empat Paslon Wali Kota Protes KIP Subulussalam Terkait Perubahan Jadwal Kampanye

Protes itu disampaikan keempat paslon melalui timsesnya dalam konferensi pers di sebuah warung kopi Kota Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Empat timses Pasangan calon (Paslon) calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Subulussalam menunjukan Surat Keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) terkait surat keputusan perubahan jadwal kampanye salah satu calon yang mereka protes dan laporkan ke Panwaslih dan DKPP dalam konferensi pers yang digelar, Rabu (2/5/2018) sore di salah satu kafe. 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Suhu politik Pilkada Wali Kota/Wakil Wali Kota Subulussalam mulai memanas menyusul aksi protes empat paslon kepada Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat, Rabu (2/5/2018).

Protes itu disampaikan keempat paslon melalui timsesnya dalam konferensi pers di sebuah warung kopi Kota Subulussalam.

Dalam konferensi persnya, keempat paslon tampak kompak memprotes KIP Subulussalam terkait adanya perubahan jadwal kampanye salah satu paslon dan dinilai melanggar aturan.

“Kami di sini sepakat keberatan atas keputusan KIP Subulussalam soal adanya perubahan jadwal kampanye salah satu calon, ini kami nilai memantik persoalan,” kata Safran Kombih, timses nomor urut 2 Sartina/Dedi (Mesada) mengawali temu pers di hadapan para wartawan.

Baca: Pilkada Subulussalam, Ini Harapan Kapolres Kepada Paslon dan Pendukungnya

Dalam pertemuan tersebut keempat perwakilan paslon bergantian berbicara lantang terkait protes mereka.

Bakhtiar Husein timses nomor urut 2, menyatakan mereka kaget munculnya perubahan jadwal kampanye dan mewarning KIP jika hal itu dapat memicu keributan di lapangan.

Padahal, tegas Bakhtiar semula semua kandidat menandatangani fakta integritas pilkada damai.

”Tapi ini akan memicu persoalan yang dapat memantik keributan,” ujar Bakhtiar.

Baca: Menakar Peluang Kandidat di Pilkada Subulussalam

Senada dengan itu disampaikan Jalaluddin yang meminta KIP agar tidak melakukan manipulasi karena sejatinya lembaga tersebut independen bukan bermain sesuka hati.

Pun demikian Ardhiyanto Ujung, timses paslon nomor urut 3 Asmauddin/Asmidar atau Hamas. Ardhiyanto menyatakan keputusan KIP tersebut mengesankan adanya ketidaknetralan lembaga terkait dalam pilkada setempat.

Ardhiyanto bersama timses paslon lainnya pun menegaskan mereka akan melaporkan ke Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan (DKPP).

Kandidat lain yang protes pasangan nomor urut 4 Ansari/Ustaz Sabaruddin alias Ogek Anas Ustaz Sabar.

Malah, menurut Ansari Idrus Smabo tim pemenangan Ogek Anas/Ustaz Sabar, mereka paling dirugikan lantaran telah menggelar kampanye sesuai jadwal.

Ansari pun mewarning pihak KIP Subulussalam jangan meninggalkan persoalan di ujung masa jabatan yang sebentar lagi akan habis. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved