Gelar Meudrah di Bener Meriah, MPD Aceh Cari Tahu Penyebab Anak-anak Petani Putus Sekolah

Masyarakat mengeluh tidak ada PAUD di beberapa kampung, dan keterbatasan ekonomi masyarakat yang membuat anak-anak putus sekolah.

Penulis: Muslim Arsani | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/MUSLIM ARSANI
Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh menggelar dengar pendapat dengan petani Kecamatan Bukit, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, terkait permasalahan pendidikan yang dialami masyarakat, di Gedung Serbaguna Pusaka Linge, Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Kamis (3/5/2018). 

Laporan Muslim Arsani | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh menggelar 'meudrah' untuk menjaring aspirasi dan permasalahan pendidikan di Kabupaten Bener Meriah dengan para petani dan pemuda.

Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Serbaguna Pusaka Linge, Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten setempat, Kamis (3/4/2018), itu diikuti petani dan pemuda dari Kecamatan Bukit dan Kecamatan Wih Pesam.

Ketua koordinator kegiatan, Mudawali SPdi MA, kepada Serambinews.com, mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk masalah yang dihadapi anak para petani dalam dunia pendidikan.

"Bila ditemukan permasalahan, kemudian MPD akan mengajukan usulan semacam rekomendasi kepada pemerintah provinsi dan DPRA serta pemerintah kabupaten," ujarnya.

(Baca: Masih Ada Desa di Aceh Singkil belum Miliki Sekolah Dasar)

(Baca: Tiap Hari Pelajar Naik Ban Pergi ke Sekolah, Harapan Dibangun Jembatan tak Terwujud Hingga Kini)

(Baca: Bagaimana Memeratakan Pendidikan?)

Ketua MPD Aceh, Prof Dr H Warul Walidin AK MA, kepada Serambinews.com mengatakan, kegiatan tersebut untuk menghimpun masukan-masukan dari masyarakat, sehingga akan dirumuskan menjadi sebuah formulasi arah kebijakan pendidikan ke depan.

"Ada banyak hal yang sangat penting dalam aspirasi dengan masyarakat tadi, untuk itu kami sebagai mediator untuk menjebatani keluh-kesah, pendapat dan saran masyarakat,  ke depan akan memberikan pendapat masyarakat tersebut kepada pihak terkait," katanya.

Disebutkan, keluh-kesah dari masyarakat khususnya petani tersebut bermacam-macam. Termasuk ketidaktersediaan PAUD di beberapa kampung, dan keterbatasan ekonomi masyarakat yang membuat anak-anak menjadi putus sekolah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved