Ikut Pengajian Sebelum Meninggal Saat Sujud Shalat, Ini Pertanyaan Pejabat Aceh Besar Kepada Ustadz

Bahkan tadi malam, Asisten Setdakab Aceh Besar itu sempat mengajukan empat pertanyaan kepadanya

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Muhammad Hadi
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Asisten I Setdakab Aceh Besar, Drs H Mukhtar MSi meninggal dunia di Mushalla Al-Muhajirin Alue Blang, Neusu Aceh, Banda Aceh, Selasa (8/5/2018) malam 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kematian seseorang merupakan sebuah misteri, yang mana tidak dapat dipercepat atau pun diperlambat.

Begitulah pesan yang disampaikan Ustadz Haris Abu Naufal saat mengisi pengajian di Mushalla Al-Muhajirin Alue Blang, Neusu Aceh, Banda Aceh, Selasa (8/5/2018) malam.

"Tidak ada jaminan kita semua yang hadir di sini masih hidup lima menit ke depan, apalagi besok, apalagi bulan depan," ujar Ustadz Haris kepada Serambinews.com, mengulangi pesan yang disampaikannya ke jamaah mushalla Al-Muhajirin, termasuk Asisten I Setdakab Aceh Besar, Drs H Mukhtar MSi yang menghadap ilahi malam itu.

Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Asisten I Setdakab Aceh Besar Meninggal Saat Sujud Shalat Isya

Menurut sang Ustadz, Mukhtar juga seorang imam yang sangat aktif dalam pengajian di mushalla tersebut.

Kehadirannya membuat suasana majelis lebih 'hidup'.

Bahkan tadi malam, Asisten Setdakab Aceh Besar itu sempat mengajukan empat pertanyaan kepadanya.

"Beliau rahimahullah sempat bertanya empat soal, di antaranya tentang hukum melihat wanita yang bukan muhrim, dan hukum mengonsumsi kopi luwak. Tadi malam pertanyaan beliau lebih banyak dari biasanya," kata Haris.

Baca: Pengayuh Becak Meninggal Saat Sujud di Masjid

Menanggapi pertanyaan Mukhtar, Ustadz  menasehati para muslim agar menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan muhrim.

Karena awal kemaksiatan dimulai dengan memandang wajah wanita.

"Yang pertama dibahas pria adalah wajah wanita. Maka selalu tundukkan pandangan," kata dia.

Sedangkan untuk kopi luwak, Ustadz Haris mengatakan, bahwa jika kotoran luwak dianggap najis, maka cukup dibersihkan kotoran yang menempel di kulit kopi.

"Dan yang tidak menganggap najis tidak lah masalah," jelasnya.

Baca: Kisah Wanita yang Meninggal Saat Sujud Shalat di Mekkah, Identitas Terungkap dan Ramai Didoakan

Namun lanjut Ustadz, yang membuat dirinya terus terngiang-ngiang, yaitu pernyataan Mukhtar sebelum mengakhiri pengajian.

"Beliau bilang, Ustadz, ini merupakan pengajian terakhir, kalau panjang umur kita bertemu kembali. Subhanallah, ini pengajian terakhir bagi pak Mukhtar yang meninggal dunia dalam shalatnya," tukas Haris.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved