Baku Tembak Dengan Densus 88 di Tanjungbalai Tewaskan Dua Terduga Teroris
Keduanya hendak ditangkap di RSUD Tengku Mansyur saat menunggu kerabatnya yang sedang dirawat di rumah sakit itu
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Sumatera Utara
SERAMBINEWS.COM, MEDAN – Dua terduga teroris dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan aparat Densus 88/Anti Teror di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Selasa (15/5/2018) sore.
Keduanya hendak ditangkap di RSUD Tengku Mansyur saat menunggu kerabatnya yang sedang dirawat di rumah sakit itu.
Sejauh ini belum ada klarifikasi dari pihak berwenang mengenai identitas kedua pelaku.
Baca: BREAKING NEWS : Plt Kadis di Lhokseumawe Ditangkap Polisi Karena Postinganya di Facebook
Dalam operasi ini petugas juga menangkap tiga pelaku lainnya dalam kondisi hidup, yakni D, ASS dan H.
Pelaku D ditangkap di Sungaiapung, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan saat sedang mempersiapkan gerobak untuk berdagang sekira pukul 06.30 WIB.
Sementara ASS diringkus di Kapiaspulau, Kecamatan Teluknibung, Kota Tanjungbalai sekira pukul 12.00 WIB, dan H dibekuk di seputaran RSUD Tanjungbali, Jalan Tengku Mansyur, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.
Baca: Terkait Bom Bunuh Diri, Ceramahnya Jadi Sorotan, Ini Penjelasan Ustadz Somad Cara Pelemahan Islam
Sebelumnya sejumlah sumber menyebut baku tembak ini menyebabkan dua orang yang berasal dari kelompok teroris tertembak, dan satu warga sipil terluka akibat senjata tajam.
“Ada yang kena tembak, satu tewas, satu lagi masih bergerak,” ujar sumber yang berada di lokasi kejadian.
Seorang perwira di jajaran Polres Tanjungbalai mengonformasikan korban yang menderita luka bacokan merupakan kepala lingkungan di daerah itu.
Baca: BREAKING NEWS - Komentari Soal Bom Surabaya di Facebook, Ibu di Banda Aceh Ditangkap Polisi
“Saya sedang jaga di rumah sakit, jaga kepling (kepala lingkungan) yang kena bacok,” kata sumber berpangkat AKP itu.
Sementara Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan mengaku belum mendapat informasi terkait insiden tersebut.
“Kami masih menunggu informasi kebenaran tentang kasus yang di Tanjungbalai,” kata Tatan.(*)