Warga Sudah Tunggu 10 Tahun, Jembatan Penghubung Antar-Desa tak Kunjung Dibangun di Bandardua, Pijay
Keluhan ketiadaan jembatan penghubung disampaikan beberapa penduduk setempat secara terpsiah dalam sepekan terakhir
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Jembatan yang menghubungkan Desa Kumba dengan Desa Blang Miroue, Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya sudah 10 tahun dinantikan tak kunjung dibangun.
Bila jembatan ini ada, hubungan transportasi atau akses masyarakat antargampong sekitarnya menjadi lebih mudah.
Selama ini untuk mencapai gampong dimaksud terutama kalau ada hal-hal mendesak, warga terpaksa harus menelusuri rute lain yang lumayan jauh.
Baca: 40 Rumah Translok Kumba Pidie Jaya tanpa Listrik dan Air Bersih, Warga Minta Perhatian Pemerintah
Keluhan ketiadaan jembatan penghubung disampaikan beberapa penduduk setempat secara terpsiah dalam sepekan terakhir.
Mereka sangat mengharapkan perhatian pemerintan.
Konon lagi, kata warga, beberapa waktu lalu pernah beredar angin segara, bahwa pemerintah akan membangun jembatan agar akses warga di sejumlah gampong yang membelah sungai atau krueng lebih mudah.
Keuchik Gampong Kumba, M Kaoy Latif mengatakan, usulan pembangunan jembatan dimaksud sudah pernah disampaikan ke pemkab sebelum Pidie Jaya (Pijay) lahir atau sekitar 13 tahun silam.
Kala itu, Pijay masih gabung dengan kabupaten induk Pidie.
Terakhir sekitar tahun 2016 lalu, lanjut Keuchik Kaoy, beredar informasi bahwa jembatan tersebut akan dibangun dalam tahun 2017, sehingga masyarakat pun tampak lega.
Baca: Warga Pidie Jaya Tabrak Truk Parkir di Jembatan di Jalan Nasional di Pidie, Begini Kondisinya
"Tapi setelah ditunggu-tunggu ternyata, janji hanya tinggal janji, jembatan yang dinantikan tak pernah terujut,” kata Kaoy.
Ditambahkan, belakangan masyarakat kembali mempertanyakan, hingga kapan mereka harus menunggu pembangunan sarana perhubung tersebut.
Bisa jadi, pemerintah pun kembali akan menebar janji atau “angin Syurga”, menyusul pemilu sudah diambang pintu. (*)