Arapaima Gigas Masih Ditemukan di Sungai, Diduga Pemilik Beri Keterangan Palsu
Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mencatat sejak 25 Juni hingga 2 Juli sudah 14 ekor ikan Arapaima Gigas berhasil ditangkap warga.
SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu yang lalu warga sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur dikejutkan dengan munculnya beberapa ekor ikan Arapaima Gigas.
Ikan tersebut ditemukan di beberapa lokasi yaitu di Sidoarjo dan Mojokerto.
Penyidik Balai Karantina dan Pengendalian Mutu Surabaya I melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang.
Mereka diduga bertanggung jawab atas penyebaran ikan Arapaima Gigas di aliran sungai Brantas.
Setelah pemeriksaan, didapat ada seorang yang mengaku menyimpan 30 ekor ikan predator ganas itu di rumahnya Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Baca: Seekor Ular Piton Berbobot Hampir 100 Kg Ditangkap di Kebun Sayur
Baca: Mantap Putuskan Berhijab, Desainer Vivi Zubedi Ungkap Cerita Nikita Mirzani Jemput Hidayah
Ikan milik pria berinisal G tersebut langsung di sita oleh petugas.
Namun sepekan kemudian, warga masih menemukan ikan Arapaima di sekitar aliran sungai.
Pada Minggu (8/7/2018), dua ekor ikan predator itu kembali ditemukan warga di Desa Bangsri, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menyebut, pemilik Ikan Arapaima Gigas memberikan keterangan palsu tentang jumlah ikan yang disebar di aliran Sungai Brantas.
"Pemilik ikan Arapaima telah memberikan keterangan palsu."
Baca: Jalan Berkelok Disebut Pemborosan, Ternyata Ini Alasan Sesungguhnya
Baca: Penyelamatan Dramatis Tim Sepakbola Remaja di Gua Thailand, Semua Korban Berhasil Dievakuasi
"Pemerintah harus bertindak tegas," kata Rully Mustika Adya, Departemen Hukum Ecoton, Senin (9/7/2018).
Semula, sambung dia, pemilik ikan Arapaima kepada penyidik Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Surabaya menyebut, ada 8 ekor yang dilepas. Kemudian diralat 18 ekor.
"Tapi sampai kemarin yang ditemukan sampai 20 ekor," ujar Rully.
Tersebarnya ikan Arapaima di aliran Sungai Brantas disebut akan merusak ekosistem.
Baca: Nonton Video di Youtube Tanpa Tinggalkan Jejak, Begini Caranya
Baca: Kisah Kapal Selam Indonesia RI Pasopati Berikan Syok Terapi Untuk Angkatan Laut Malaysia
Ini karena sifat ikan Arapaima yang predator.