Jalan Berkelok Disebut Pemborosan, Ternyata Ini Alasan Sesungguhnya
Beberapa waktu terakhir, linimasa Twitter diramaikan dengan foto jalan berkelok. Jalan aspal di perbukitan tersebut dihiasi dengan beberapa tulisan.
SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu terakhir, linimasa Twitter diramaikan dengan foto jalan berkelok.
Jalan aspal di perbukitan tersebut dihiasi dengan beberapa tulisan.
Pertama, "Hutang untuk pemborosan".
Kedua, "Kenapa tidak lurus saja?"
Dan ketiga, "Kenapa Jokowi justru membuang-buang dana yang didapat dari hutang?"
Entah siapa yang pertama mengunggah foto ini.
Tak pelak, foto ini pun mengundang pertanyaan serupa dari para pengguna Twitter.
Baca: Penyelamatan Dramatis Tim Sepakbola Remaja di Gua Thailand, Semua Korban Berhasil Dievakuasi
Baca: KPK Akan Periksa Empat Saksi yang Dicekal ke Luar Negeri, Termasuk Steffy Burase
Kenapa, ya, jalan raya di perbukitan nggak dibangun lurus saja?
Apa nggak boros kalau berkelok-kelok?
Nah, seorang pengguna Twitter bernama Haryo Aswicahyono (@Aswicahyono) memberi penjelasan singkat akan hal tersebut.
Berikut cuitannya,
"Jadi nostalgia, teknik sipil, dapet pelajaran ngerancang jalan. ditugasi ngerancang jalan dari A ke B. Jalan raya itu ya mesti ngikutin kontur tanah, makanya kita alami jalan raya di perbukitan belak-belok. kalo lurus ya tanjakan/turunan terlalu tajam. atau tiang terlalu tinggi"
Ia juga melampirkan peta geodesi yang digunakan untuk pedoman membuat jalan di tanah berkontur tidak rata.
Beberapa pengguna Twitter yang mengerti masalah ini juga menimpali Haryo.
Baca: Nonton Video di Youtube Tanpa Tinggalkan Jejak, Begini Caranya
Baca: Pendaftar Caleg di KIP Pidie Masih Kosong, Parpol Diimbau Segera Mendaftar
Akun bernama ikal (@tehtjapkoentji), misalnya, menambahkan,