Dollar AS Menguat, Rupiah Kembali Tersungkur ke Kisaran Rp 14.400

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di Bank Indonesia menunjukkan, kurs rupiah ada di level 14.406 per dollar AS

Editor: Muhammad Hadi
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolla AS yang ditransaksikan pada Selasa (8/5/2018) ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.052 per dollar AS.(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN) 

SERAMBINEWS.COM - Penguatan dollar Amerika Serikat membuat kurs rupiah tersungkur ke kisaran 14.400 pada perdagangan Rabu (18/7/2018).

Pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell tadi malam mengenai optimismenya akan ekonomi AS dan kepatutan menaikkan bunga The Fed bertahan, menyuntik tenaga The Greenback.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di Bank Indonesia menunjukkan, kurs rupiah ada di level 14.406 per dollar AS. Kemarin, pasangan USD/IDR di level 14.391. 

Baca: Rupiah Anjlok, Pengusaha Mengaku Kelimpungan

Di pasar spot, rupiah juga terjerembap ke Rp 14.410 per dollar AS.

Padahal, kemarin, di pasar ini, rupiah bisa menguat ke Rp 13.378, ditopang sentimen surplus neraca dagang Indonesia bulan Juni sebesar US$ 1,74 miliar dan melampaui perkiraan pasar. 

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, dollar AS terus menguat selepas testimoni Jerome Powell di hadapan Senat AS. 

Baca: Bos Facebook Jadi Orang Ketiga Terkaya di Dunia, Kekayaannya Mencapai 81,6 Miliar Dollar AS

Kemarin malam, Chairman The Fed Jerome Powell menyatakan perlunya kenaikan bunga secara bertahap untuk menjaga laju ekonomi AS saat ini.

Hal ini mempertegas spekulasi pasar bahwa The Fed akan menaikkan bunganya dua kali lagi di sisa tahun ini. 

"Kali ini The Fed mempertegas dirinya akan menaikan suku bunga acuan AS," kata Putu Agus, Rabu (18/7/2018).

Di samping itu, Powell juga memberikan pernyataan bahwa perang dagang sewaktu-waktu dapat memberikan dampak negatif bagi perekonomian AS.

Baca: Perang Dagang AS-China Dimulai Besok, Bagaimana Nasib Rupiah

Terlepas dari itu, belum ada sentimen lain yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini.

Rupiah sendiri tetap berpeluang melemah hingga akhir perdagangan hari ini lantaran mayoritas mata uang utama dunia juga mengalami pelemahan.

Menurut Putu, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.365--Rp 14.420 per dollar AS pada penutupan hari ini.

Sementara itu, daya tarik rupiah menurun seiring dengan prediksi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan menghentikan tren kenaikan bunga acuan, dalam pengumuman rapat bulan ini, Kamis (19/7/2018).

Baca: Mobil Ferrari Seharga Miliaran Rupiah Hancur Sesaat Setelah Keluar Dari Diler, Dikemudi Wanita

BI telah menaikkan bunga 100 basis poin dalam dua bulan, dan 7-DRRR ada di posisi 5,25%.

"Isu perang dagang global dan ancaman outflow akan menjadi pemberat rupiah," kata analis Societe Generale, Kunal Kundu, seperti dikutip dari Bloomberg.(*) 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved