Berita Hoaks di WhatsApp, Pria di India Ini Dihajar Orang Satu Kampung Sampai Tewas
Hal terakhir yang dia ingat adalah temannya, Mohammad Azam, diseret dengan tali di lehernya. Azam Akhirnya meninggal karena luka-lukanya.
SERAMBINEWS.COM - Seperti dua sisi mata uang, suatu hal punya sisi baik dan hal buruk.
Ini cerita buruk dari aplikasi pesan singkat paling populer di dunia, WhatsApp.
Pada 13 Juli 2018 lalu, seperti diwartakan oleh BBC (19/07/2018), sekelompok orang menjadi sasaran amuk masa di sebuah desa di India.
Seorang pria bernama Salman (22), dan dua temannya secara brutal dipukuli oleh massa yang mencurigai mereka menculik anak-anak di sana.
Baca: Inilah Kediaman Menteri Susi Pudjiastuti di Pangandaran, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini
"Mereka terus memukul kami, menuntut untuk mengetahui berapa banyak anak yang telah kami culik," kata Mohammad Salman, yang masih shock, tubuhnya memar dan wajahnya penuh dengan jahitan.
Baca: Gerhana Bulan Total akan Terlihat di Langit Aceh Hampir 4 Jam
Hal terakhir yang dia ingat adalah temannya, Mohammad Azam, diseret dengan tali di lehernya. Azam Akhirnya meninggal karena luka-lukanya.
Ketiga pria itu dan temanya yang lain awalnya mengunjungi kerabat mereka, ingin menghabiskan akhir pekan di Handikera, desa kecil di negara bagian Karnataka.
Namun ini seketika menjadi akhir pekan yang mematikan.
Salman mengatakan, mereka mengemudi menuju danau di pinggiran desa ketika mereka melihat sekelompok anak-anak pulang dari sekolah.
Salah seorang temannya membawa cokelat, dan memutuskan untuk memberikan itu pada anak-anak tersebut.
Sesampainya di danau, Salman dan dua temannya mengeluarkan kursi lipat untuk digunakan bersantai.
Hanya beberapa jam setelah tiba, entah bagaimana mereka dicap sebagai penculik anak dan diserang oleh penduduk desa yang marah.
Tidak jelas mengapa penduduk desa mencurigai mereka sebagai penculik anak.
Baca: VIDEO - Ngopi Bareng Saat Jam Sekolah, Enam Siswa Diciduk Satpol PP Banda Aceh
"Sebelum kami menyadari apa yang terjadi, penduduk desa berkumpul dan mulai menuduh kami sebagai penculik anak," kenang Mohammad Afroz yang juga ada dalam rombongan Salman.
"Kami mencoba menjelaskan pada mereka tetapi tidak ada gunanya. Mereka mulai melempari batu ke mobil dan memukul teman-teman saya," tambahnya.