Berita Hoaks di WhatsApp, Pria di India Ini Dihajar Orang Satu Kampung Sampai Tewas
Hal terakhir yang dia ingat adalah temannya, Mohammad Azam, diseret dengan tali di lehernya. Azam Akhirnya meninggal karena luka-lukanya.
Afroz juga berusaha menelepon pamannya, namun usaha itu sia-sia, warga tak juga mendengarkan mereka.
Mereka akhirnya berusaha untuk melarikan diri dengan memacu mobilnya menuju desa tetangga, Murki.
Menurut polisi, salah satu warga pun telah memberitahu temannya di Desa Murki untuk mewaspadai mobil berwarna merah yang dikemudikan Salman dan teman-temannya.
Warga di desa itu pun telah memblokir jalan dengan kayu gelondongan.
Baca: VIDEO - Keponakan Maimun Saleh Ikut Membersihkan Monumen Hawk 200 di Aneuk Galong
Karena mobil yang dikendarai Salman melaju dengan kencang, mobil tersebut akhirnya terbalik ketika mereka mencoba berbelok.
"Mereka mulai melempari mobil dengan batu dan memecahkan jendela dengan tongkat dan batu. Saya terseret keluar dan dipukuli dengan parah," katanya.
"Mereka memukuli kami dengan pisau, arit, dan tongkat. Ada juga wanita di sana," tambahnya.
Baca: Bacaleg DPRA 1.338 Orang
Salman dan temannya, Ali, berhasil selamat karena polisi menyembunyikan mereka di bagasi mobil untuk melindungi mereka.
Azam tewas siamuk massa gara-gara pesan berisi berita palsu di WhatsApp.
Sayang, mereka tidak bisa menyelamatkan Azam.
Salman mengatakan kerumunan orang yang berjumlah ratusan tidak membubarkan diri selama lebih dari satu jam, sampai lima kendaraan polisi tiba.
Massa telah melukai delapan petugas yang mencoba menghentikan mereka.
Polisi kini telah menangkap 22 orang, termasuk administrator grup WhatsApp.
Polisi juga mengatakan telah menghapus 20 grup Whatsapp sebagai tindakan pencegahan.
Setidaknya, 17 orang telah tewas di India diduga akibar rumor penculikan anak sejak April 2018 lalu.
Baca: Bacaleg DPRA 1.338 Orang