Banda Aceh Promosikan Pariwisata dan Kekayaan Kuliner di Tarakan, Kalimantan Utara

Dalam pertemuan Apeksi se-Indonesia di Tarakan, Banda Aceh menampilkan Rapa-i Geleng dan Tari Saman di Pentas Seni Budaya, Rabu (25/7/2018).

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/IST
Penampilan grup tari Saman Kota Banda Aceh pada acara Apeksi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (25/7/2018). 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemko Banda Aceh mempromosikan pariwisata dan kekayaan kuliner hingga ke Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Dalam ajang pertemuan Apeksi se-Indonesia di Tarakan, Banda Aceh ikut menampilkan Rapa-i Geleng dan Tari Saman di Pentas Seni Budaya Apeksi Tarakan, Rabu (25/7/2018).

Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman di hadapan pengunjung mempromosikan Banda Aceh yang dikenal dengan wisata Islaminya.

Ia mengatakan, bahwa Banda Aceh adalah Kota yang memiliki destinasi wisata menarik.

"Kalau ingin menikmati wisata Islami datanglah ke Banda Aceh. Kami juga memiliki situs sejarah dan cagar budaya yang kental dengan Islam. Warga kami sangat terbuka dan ramah bagi tamu dari manapun,” ujar Aminullah.

Terkait dengan seni dan kebudayaan, Wali Kota menyampaikan bahwa kesenian dan kebudayaan di Aceh adalah hal yang sangat sakral di mana tarian-tarian yang diciptakan dipengaruhi oleh ajaran Islam.

“Seperti Rapa-i Geleng yang kita saksikan malam ini. Tarian ini lahir dari pengaruh Islam yang sudah sejak lama masuk ke Aceh. Begitu juga dengan Saman, tarian yang mengandung puji-pujian kepada Allah SWT. Tarian ini sudah dikenal dunia dan sudah sering tampil di Eropa,” ujar Aminullah.

Baca: Putroe Sambinoe, Anak Irwandi Yusuf Lulus Sebagai Pilot Terbaik, Darwati A Gani: Ini Hadiah Terindah

Baca: Irwandi Yusuf Bangga Meski tak Bisa Hadiri Wisuda Putrinya yang Lulus sebagai Pilot Terbaik

Baca: Aceh United Putuskan Kontrak Sejumlah Pemain dan Pelatih

Dalam kesempatan ini, Wali Kota juga mempromosikan kuliner Aceh. Katanya sangat banyak kuliner Aceh yang harus dicicipi karena Aceh memiliki rempah-rempah terbaik untuk bumbu masakan.

Lanjutnya, Banda Aceh juga memiliki destinasi wisata tsunami. Setiap wisatawan dapat melihat bukti dahsyatnya bencana tsunami yang pernah melanda Banda Aceh tahun 2004 lalu ketika mengunjungi Kapal PLTD Apung.

Kata Wali Kota, PLTD Apung merupakan kapal yang didalamnya terdapat pembangkit listrik yang beratnya mencapai 2.600 ton.

Kapal yang ditempatkan di Pantai Ulee Lheue untuk mengatasi krisis listrik di Banda Aceh saat itu diterjang ganasnya gelombang raya dan terseret arus hingga 5 Km.

“Lokasi Kapal Apung ini sudah menjadi lokasi wisata. Kapal ini menjadi saksi dahsyatnya tsunami melanda Aceh,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Aminullah, Banda Aceh juga memiliki Museum Tsunami.

Baca: Ingat Delisa di Film tentang Gempa dan Tsunami Aceh? Yuk Lihat Foto-Foto dan Penampilannya Sekarang

Di museum ini pengunjung bisa melihat daftar nama-nama masyarakat Banda Aceh yang syahid saat musibah tsunami melanda.

Yang paling menarik lagi, lanjut Wali Kota, Banda Aceh punya kopi terbaik di dunia. Aceh memiliki dua jenis kopi, yakni kopi Arabica dan Robusta. 

“Yang ingin menikmati kopi silahkan dicicipi di stand kami. Kopi yang kami bawa sama dengan kopi-kopi yang dijual di warung-warung kopi di Banda Aceh,” ajak Aminullah sambil menunjuk posisi stand Kota Banda Aceh yang berada tak jauh didepan pentas seni dan budaya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved