Luar Negeri

Mengapa Perancis dan Belgia Saling Klaim Sebagai Penemu Kentang Goreng?

Warga Belgia menyerang balik sebuah harian ternama Perancis mengklaim frites alias kentang goreng merupakan hasil karya orang Perancis.

Editor: Faisal Zamzami
Kentang goreng.(Thinkstock) 

SERAMBINEWS.COM, BRUSSELS - Warga Belgia menyerang balik sebuah harian ternama Perancis mengklaim frites alias kentang goreng merupakan hasil karya orang Perancis.

Harian Le Figaro pada Rabu (1/8/2018) memuat artikel berjudul "Tidak, French Fries bukan buatan Belgia".

Artikel ini sebenarnya biasa saja tetapi menjadi masalah karena diterbitkan tepat pada Hari Internasional Frites Belgia.

Sejarawan Pierre Leclerq bersikukuh bahwa frites modern pertama kali disajikan di jalanan Paris untuk warga yang akan menonton teater di masa revolusi.

"Buku resep menulis makanan ini sudah ada sejak 1885," kata Leclerq.

Baca: Jadi Bencana Bagi Amerika Serikat Bila Sistem Rudal S-400 Rusia Dijual ke Turki

Baca: Tak Terima Dihina Oknum Suporter, Menpora Malaysia Laporkan Indonesia ke AFF, Ini 6 Faktanya

Sebenarnya, kentang goreng diyakini sudah disajikan di Belgia sejak abad ke-17.

Legenda yang beredar menyebut seorang prajurit Amerika pada Perang Dunia I secara serampangan menyebut makanan itu sebagai "french fries" dan nama itu melekat hingga sekarang.

"Orang Belgia tidak menyukai fakta ini, sebenarnya kentang goreng saat ini pada dasarnya adalah masakan Paris," tambah Leclercq.

Baca: Jadi Menteri Termuda di Dunia pada Usia 22 Tahun, Ini Deretan Fakta Shamma Al Mazrui

Baca: Pemkab Aceh Singkil Panen Jagung di Lahan Seluas Lima Hektare

Warga Belgia amat menyukai kentang goreng.

Sehingga tak aneh jika melihat antrean mengular di 4.500 kedai kentang goreng di seluruh penjuru negeri itu.

Bernard Lefevre, presiden Navefri-Unafri atau asosiasi nasional kedai kentang goreng yang di Belgia disebut frietkoten menjelaskan masalah ini.

"Kami terbiasa dipandang sebelah mata oleh Perancis. Mereka selalu menganggap Belgia sebagai adik kecil. Mereka suka mengolok-olok kami," kata Lefevre.

Baca: Pura-pura Berdoa, Ternyata Warga Sumut Ini Mau Bongkar Kotak Amal Masjid, Begini Akhirnya

Baca: Mandi di Sungai Tamiang, Tiga Remaja Putri Selamat dari Maut, Satu Hanyut Terserat Arus

 "Saya kira ini bukan sebuah serangan. Ini lebih merupakan perasaan malu karena makanan terkenal ini bukan ditemukan di Perancis," ujar Lefevre.

"Jika kentang goreng ditemukan di Perancis, maka sudah ada museum kentang goreng di sana, tetapi nyatanya tidak," tambah dia.

Sebenarnya ada perbedaan antara kentang goreng Belgia alias frites dan makanan sejenis yang ada di Perancis.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved