Breaking News

Tak Ada Akses Jalan Darat, Warga Sakit di Pedalaman Aceh Timur Terpaksa Dievakuasi Pakai Boat

Untuk diketahui, dari delapan gampong di Kecamatan Simpang Jernih, enam di antaranya di kecamatan itu diakses melalui sungai menggunakan boat.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Safriadi Syahbuddin
IST
Kolase foto warga Gampong Tampor Paloh, Kecamatam Simpang Jernih, Aceh Timur bernama Jemerinsyah (20), terpaksa dievakuasi ke Puskesmas setempat menggunakan boat Sabtu (4/8/2018), karena tidak ada akses jalan di kawasan tersebut. 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Jemerinsyah (20), warga Gampong Tampor Paloh, Kecamatam Simpang Jernih, Aceh Timur, terpaksa dievakuasi ke Puskesmas setempat menggunakan boat Sabtu (4/8/2018), karena tidak adanya akses jalan darat di kawasan itu.

Saat itu Jemerinsyah mengalami sakit parah pada bagian kepala.

“Setelah ditangani di Puskesmas Simpang Jernih lalu Jemerinsyah dirujuk ke RUSD Aceh Tamiang,” kata Burhanuddin, tokoh masyarakat Simpang Jernih, kepada Serambinews.com, Senin (6/8/2018).

Proses evakuasi warga yang sakit itu selain dibantu keluarga juga dibantu warga, dan Babinkamtibamas Brigadir Dadang.

Untuk diketahui, dari delapan gampong di Kecamatan Simpang Jernih, enam di antaranya harus diakses melalui sungai menggunakan boat.

Keenam gampong itu adalah Gampong Meulidi, Tampor Paloh, Tampor Bor, HTI Ranto Naro, Pante Kera dan Ranto Panjang Beudari.

“Paling jauh Gampong HTI Ranto Naro. Setelah dua jam naik boat kemudian berjalan kaki 11 km lagi untuk menuju ke gampong ini, begitu juga kalau ada warga sakit parah harus ditandu bergantian hingga ke tepi sungai lalu dinaikkan ke boat,” kata Burhan.

Baca: Jajan ke Warung Pakai Baju Kotor, 5 Pria Ini Ketahuan Baru Selesai Mencuri di Wilayah Aceh Singkil

Baca: 91 Orang Tewas dan 209 Orang Luka-luka Akibat Gempa di Lombok NTB, Ini Rinciannya

Baca: Baru Sehari Menikah, Pasangan Ini Dipisahkan oleh Maut, Sang Istri Meninggal Akibat Kanker

Yang bisa diakses jalan darat hanya dua gampong, yaitu Gampong Simpang Jernih dan Gampong Batu Sumbang.

Dari Gampong Simpang Jernih ke empat gampong lainnya menempuh waktu 2 jam menggunakan boat.

Bangun jalan

Mewakili masyarakat di sana, Burhanuddin mengharapkan pemerintah membangun akses jalan darat dari satu gampong ke gampong lainnya di kecamatan itu.

“Harapan warga dibangun jalan darat. Karena kalau melalui sungai tidak terjamin, saat surut tidak bisa dilalui bot, begitu juga saat banjir sangat beresiko terjadi kecelakaan,” jelas Burhan.

Seperti lokasi batu katak (batu di tengah sungai), jelas Burhan, beberapa tahun lalu pernah terbalik boat dan menelan sejumlah korban.

Warga Simpang Jernih, ungkap Burhan, sangat mengharapkan Pemkab Aceh Timur, memperbaiki jalan darat dari Gampong Simpang Jernih ke Gampong Pante Kera (butuh jembatan) lalu ke Pulo Munta (juga perlu dibangun jembatan) lalu tembus ke Tualang Sawit lalu ke Gampong Paya Bili, Kecamatan Birem Bayeun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved