Pilpres 2019

Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres, Ustaz Abdul Somad: Saya Ingin Berdakwah Sampai Akhir Hayat

Ustaz Abdul Somad pun mengatakan bahwa terlalu berharap padanya malah akan menimbulkan kekecewaan.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Ustaz Abdul Somad mengisi tabligh akbar di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh, Selasa (3/7/2018). 

SERAMBINEWS.COM -- Nama Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo masih ramai diperbincangkan.

Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri diketahui menjadi dua tokoh yang direkomenjadikan Ijtima Ulama untuk jadi kandidat cawapres Prabowo.

Meski begitu, Ustaz Abdul Somad pun berulang kali menegaskan bahwa dirinya lebih senang menjadi guru ngaji ketimbang jadi pemimpin.

 
Untuk itu, Ustaz Abdul Somad juga berulang kali mengatakan kalau Salim Segaf Al-Jufri lebih layak dibandingkan dirinya.

Baca: 73 KK Terkena Dampak Puting Beliung, Pemkab Aceh Timur Salurkan Bantuan

Baca: Direktorat dan Disdik Tingkatkan Kapasitas Pelaku Pendidikan di Aceh Timur

Namun, sepertinya beberapa orang masih tetap berharap agar Ustaz Abdul Somad mau maju mendampingi Prabowo.

Melihat banyaknya harapan masyarakat terhadap dirinya, Ustaz Abdul Somad pun mengatakan bahwa terlalu berharap padanya malah akan menimbulkan kekecewaan.

"Puncak kekecewaan adalah terlalu berharap, jadi kalau orang terlalu berharap kepada saya nanti akan akan kecewa dan berakhir marah, maka harapan tertinggi adalah harapan kepada Allah SWT, berharap kepada harta akan binasa, berharap kepada manusia akan kecewa," ujarnya saat ditanya jurnalis TV One, Balqis Manisang, dilansir dari akun YouTube Talkshow tvOne, Selasa (7/8/2018).

Balqis Manisang kemudian menanyakan soal namanya yang masih santer disebut jelang pendaftaran capres dan cawapres 2019.

Lagi-lagi, Ustaz Abdul Somad mengatakan kalau sejak awal mengetahui dirinya direkomendasikan oleh Ijtima Ulama, ia lebih mendukung Salim Segaf Al-Jufri.

"Beliau S1, S2, S3 di madinah, pernah menjadi dubes, ilmunya semuanya, kematangan emosionalnya, guru kita semua, mengajar, politik, jadi saya kira itulah saya berikan kepada guru kita tersebut," jelasnya.

Baca: Piala AFF U-16 2018, Timnas Indonesia Tantang Malaysia di Semifinal

Baca: Saat Ditanya Terkait Usulan Cawapres Ijtima Ulama, UAS Berkelakar Sebut Nama Nissa Sabyan

Setelah itu, Ustaz Abdul Somad juga menegaskan, bahwa ia tidak pernah memberikan dukungan secara langsung pada satu golongan.

"Untuk dukung mendukung ke depan, sampai hari ini bisa dicek ceramah kita satu persatu, tidak pernah menyebut nama, tidak pernah menyebut partai, nomor dan warna, kita hanya bercerita secara umum. Pilihlah pemimpin yang peduli pada islam, yang sayang kpd ulama, amanah, adil, itu saja, tidak pernah menyebut spesifik partai golongan, kelompok," urainya.

Kemudian ia juga kembali menjelaskan kalau dirinya lebih tepat di posisinya saat ini, yakni sebagai Da'i dan pendidik saja.

 
"Kenapa saya pendidik, karena saya di kampus, kenapa saya Da'i, karena saya mengajak masyarakat umum," tandasnya.

Baca: Waspadai Buah Hati dari Momo Challenge yang Beredar di WA, Ajak Anak-anak untuk Bunuh Diri

Baca: Senator Asal Aceh Kritik Nawacita Jokowi, Ini Alasannya

Ia pun membeberkan bahwa dalam memilih pemimpin tidak bisa hanya sekedar dilihat dari banyaknya pencarian di internet.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved