Luar Negeri
Presiden Venezuela Putuskan BBM Murah Khusus Bagi Warga yang Punya Kartu Khusus
Sebelum krisis ekonomi melanda, pemerintah Venezuela memberikan subsidi besar-besaran untuk BBM untuk rakyat negeri itu.
SERAMBINEWS.COM, CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Selasa (14/8/2018), memutuskan untuk BBM murah di negeri itu hanya bagi warga yang memiliki kartu khusus dari pemerintah.
Sebelum krisis ekonomi melanda, pemerintah Venezuela memberikan subsidi besar-besaran untuk BBM untuk rakyat negeri itu.
Kini, menurut Maduro, kebijakan harga BBM murah itu memicu maraknya pasar gelap dan penyelundupan BBM ke negara-negara tetangga Venezuela.
Baca: Kawasan Pesisir Abrasi Akibat Dihantam Ombak, Pemkab Bireuen Harus Segera Bangun Jetty Penahan Ombak
Baca: 6 Orang Meninggal Dunia Dibakar Mafia Narkoba, Ini 4 Fakta di Balik Kematian Satu Keluarga
Dengan keputusan baru ini maka warga Venezuela yang masih ingin menikmati harga BBM murah harus mendaftarkan kendaraan mereka paling lambat pada Jumat (17/8/2018).
Nantinya mereka akan menerima apa yang disebut sebagai "carnet de la patria" atau kartu tanah air yang memberikan akses bagi pemegangnya untuk mendapatkan bantuan pemerintah.
"Siapa saja yang tidak merespon seruan untuk mengikuti sensus ini, mereka yang tak ingin menerima subsidi, harus membayar BBM dengan harga internasional," kata Maduro tanpa merinci kapan harga baru itu akan diberlakukan.
Baca: Muspika Kluet Utara Berikan Motivasi Bagi Anggota Paskibra
Baca: Soal Dugaan Mahar Politik 500 M, Relawan Jokowi Laporkan Sandiaga Uno ke Bawaslu
Dulu, dengan subsidi pemerintah harga BBM di Venezuela. Untuk satu liter bensin hanya dihargai satu bolivar atau nyaris gratis.
Namun, di pasar gelap hanya dengan satu dolar AS bisa mendapatkan hampir lima juta liter bensin.
Sayangnya, dengan kondisi ekonomi saat ini, rakyat Venezuela pasti tak mampu membeli bensin dengan harga internasional.
Dengan inflasi yang amat tinggi, gaji bulanan rata-rata rakyat Venezuela hanya sekitar satu dolar AS, yang nyaris tak bisa untuk membeli apapun.
Baca: Gadis yang Tenggelam Saat Tolong Temannya di Sungai Peureulak Ditemukan Meninggal
Baca: Angkut Kayu Tanpa Dokumen Dengan Truk, Dua Warga Pidie Ditangkap Polisi
Presiden Maduro menyebut, harga BBM yang terlalu murah di negerinya memicu penyelundupan ke Kolombia.
Dia memperkirakan, kerugian negara akibat penyelundupan BBM ini mencapai 19 miliar dolar AS atau sekitar Rp 232 triliun per tahun.
Maduro menambahkan, sistem subsidi baru yang menggunakan sistem kartu ini akan mengurangi angka penyelundupan bahan bakar.
Baca: Rumah Janda Miskin di Mon Jambee Ambruk Diterjang Ombak
Baca: Belajar dari Pilkada Jawa Barat, Ridwan Kamil Sebut Polling Twitter Hanya Untuk Hiburan
Namun, kelompok oposisi menilai sistem subsidi menggunakan kartu ini merupakan alat untuk mengendalikanpolitik dan kehidupan sosial.
Perubahan kebijakan subsidi ini berbarengan dengan terbitnya mata uang baru dengan memangkas lima angka nol yang ada selama ini.
Maduro yakin sistem keuangan baru ini akan mendorong kembali perekonomian Venezuela.(*)
Baca: Meski Anda Tidak Memintanya, Google Terus Melacak Lokasi Anda
Baca: Bupati Irfan TB Lantik Komisioner KIP Aceh Jaya, Molor 1,5 Jam dari Jadwal
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Venezuela Akhiri Kebijakan Harga BBM Murah"