Harga Emas di Pidie Naik Hingga Rp 100 Ribu Per Mayam, Dampak Menguatnya Dolar Amerika
Harga emas di Pidie meningkat tajam dalam empat hari terakhir, seiring dengan terpuruknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Zaenal
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir berdampak pada meningkatnya harga logam mulia jenis emas, di Kabupaten Pidie.
Informasi dihimpun Serambinews.com, harga emas di Pidie, meningkat tajam dalam empat hari terakhir, seiring dengan terpuruknya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
M Ali (57), pedagang emas di pusat Kota Sigli, Pidie, kepada Serambinews.com, Jumat (7/9/2018) mengatakan, harga logam mulia jenis emas sebelumnya per mayam atau dalam takaran per 3 gram dijual Rp 1.800.000, kini menjadi Rp 1.900.000 per mayam.
Atau naik sebesar Rp 100.000 per mayam.
"Harga per mayam tersebut (Rp 1.900.000) telah termasuk dengan ongkos pembuatan," sebutnya.
(Menko Ekuin Kwik Kian Gie: Seandainya Rupiah Tidak Merosot, Saya Malah Heran)
(Rupiah Melemah dan Tembus Rp 15.000 per Dolar AS, Ini 5 Penyebabnya)
M Ali mengatakan, naiknya harga emas itu dipengaruhi oleh naiknya kurs mata uang dolar Amerika Serikat dalam empat hari ini yang sudah mencapai level Rp 15.000 per Dolar.
Kenaikan harga emas ini berdampak pada menurunnya minat beli masyarakat, dari biasanya terjual antara 40-60 mayam per hari, menjadi 25-30 mayam.
"Sebelumnya rata-rata setiap hari yang membeli lebih banyak mulai 40 sampai 60 mayam sedangkan yang menjual rata-rata sampai 35 mayam," katanya.(*)
