Jembatan Kuta Murni di Abdya Melengkung Selama Beberapa Tahun, Ini Permintaan Pengguna Jalan
Pada permukaan lantai jembatan patah dibuat lantai darurat dari susunan sejumlah potongan batang kelapa
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Jembatan permanen Desa Kuta Murni-Dusun Kuta Meurandeh, Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), selain sarana penghubung antardesa, juga antar kecamatan.
Jembatan sepanjang sekitar 30 meter ini dalam keadaan melengkung selama beberapa tahun terakhir akibat permukaan lantai bagian tengah patah akibat tiang penyangga di bawahnya mengalami penurunan.
Pada permukaan lantai jembatan patah dibuat lantai darurat dari susunan sejumlah potongan batang kelapa.
Baca: Ratusan Nelayan Abdya Kelimpungan, Stok Solar di SPDN Susoh Sudah 10 Hari Kosong
Kemudian ditimbun dengan bahan batu kerikil sehingga bisa dilalui sepeda motor (sepmor) dan kendaraan roda empat ukuran sedang.
“Sedangkan kendaraan truk muatan berat tak berani melintasi jembatan ini karena kondisinya riskan,” kata Samidi, salah seorang pengguna jalan ketika ditemui Serambinews.com di lokasi, Minggu (30/9/2018).
Setelah tiang penyangga jembatan turun yang menyebabkan permukaan lantai jembatan patah, petugas dari Dinas PU turun ke lokasi untuk melakukan survei.
Baca: Ikon Kota Palu Ambruk, tak Berdaya Ayunan Gempa, Diresmikan Era Presiden SBY
Tapi, sampai sekarang ini belum ada penanganan, sementara kondisi jembatan semakin riskan dilintasi kendaraan roda empat.
Samidi mengatakan, masyarakat sebagai pengguna jalan sangat mengharapkan Pemkab Abdya dalam hal ini Dinas PUPR membangun jembatan baru di lokasi.
Jembatan menghubungkan Desa Kuta Murni dengan Dusun Kuta Meurandeh, Desa Alue Dama menjadi lintasan kendaraan roda empat para awak nelayan yang mengunakan bagan.
Selain itu jembatan yang riskan dilintasi kendaraan roda tersebut berada pada lintasan kawasan pesisir menjadi jalur penghubung antardesa dalam Kecamatan Setia dan Kecamatan Susoh.
Baca: Kelangkaan Solar di Abdya Makin Menjadi-jadi, Kadin: Hambat Aktivitas Pembangunan dan Perekonomian
Seperti, Desa Ujong Tanoh, Desa Kuta Murni dan Dusun Kuta Meurandeh dalam wilayah Kecamatan Setia terhubung dengan Desa Rubek Meupayong dan Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh yang sebagian besar warganya bekerja sebagai nelayan.
Pembangunan baru jembatan Kuta Murni-Kuta Meurendeh, menurut warga setempat juga memperlancar angkutan hasil tangkapan nelayan bagan di Kecamatan Susoh dan Setia.
Selanjutnya, perekonomian masyarakat nelayan yang mendiami kawasan pesisir tersebut akan meningkat.(*)