Stok Solar di SPDN Susoh Abdya Habis Lagi, Ini Permintaan Pengelola
Pengelola SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga Susoh itu mengatakan, penambahan kuota solar adalah sangat mendesak.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Stok solar bersubsidi di SPDN (Solar Paket Dialer untuk Nelayan) yang dikelola Koperasi Perikanan Rehabilitation and Empowermant of South West Coast of Aceh (Koperkan REFCA) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) habis lagi, Kamis (4/10/2018).
Peristiwa serupa pernah terjadi 19 September lalu, kemudian kuota solar bulan Oktober dipasok Selasa dan Rabu (3/4/2018).
Stok yang masuk segera ‘diserbu’ toke boat ikan sehingga persediaan habis lagi, Kamis (4/10/2018) pagi.
Sejak Kamis pagi tadi, puluhan jeriken tampak menumpuk di area SPDN Ujong Serangga.
Baca: Aceh akan Usul Tambahan Solar Subsidi
Jeriken milik sejumlah toke boat ikan menunggu pengiriman stok solar dari Depo Pertamina Meulaboh.
“Stok yang masuk cepat habis dikarenakan kuota bulan September sudah lama habis, yaitu sejak 19 September lalu sehingga banyak yang antre,” kata pengelola SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga, Ermisal ketika dihubungi Serambinews.com, Kamis pagi.
Ermisal mengaku sudah menebus lagi solar sebanyak 16 ton (satu mobil tanki) yang diperkirakan masuk SPDN tersebut, Jumat (5/10/2018), besok.
Itu berarti dari 80 ton (5 mobil tanki) kuota SPDN Koperkan REFCA bulan Oktober ini sudah dipasok 3 mobil tanki (48 ton) sehingga kuota yang tersisa 2 mobil tanki lagi (32 ton).
“Kami perkirakan kuota solar Oktober habis sebelum tanggal 15 bulan ini,” ungkap Ermisal.
Pengelola SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga Susoh itu mengatakan, penambahan kuota solar adalah sangat mendesak.
Baca: SPDN Susoh 10 Hari tanpa Solar
Sebab, kuota solar sebanyak 80 ton (5 mobil tangki) per bulan tidak mampu melayani kebutuhan sekitar 200 unit boat ikan ukuran 30 GT (Gross tonnage) ke bawah yang beroperasi di perairan laut Susoh, Setia, Tangan-Tangan dan Manggeng.
“Idealnya, kuota ditambah 3 mobil tanki lagi (48 ton) sehingga menjadi 8 mobil tanki (128 ton) solar per bulan,” kata Ermizal.
Bila kuota tidak ditambah, maka persoalan krisis solar di SPDN Koperkan REFCA Ujong Serangga tidak terasi.
Bahkan, banyak boat nelayan tidak bisa beroperasi disebabkan kuota per bulan sudah habis sebelum tanggal 15.(*)