Luar Negeri

Demi Menembak Seorang Jenderal Viet Cong, Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari

Bagaimanapun juga, untuk menyerang target, lalu membunuhnya, ia membutuhkan kesabaran tinggi.

Editor: Faisal Zamzami
Ade Sulaeman
Carlos Hathcock 

SERAMBINEWS.COM - Seorang sniper tentu harus mempunya stamina dan mental baja.

Bagaimanapun juga, untuk menyerang target, lalu membunuhnya, ia membutuhkan kesabaran tinggi.

Ia juga mesti punya konsentrasi penuh seperti dialami Carlos Hathcock, sniper ulung Korps Marinir AS (USMC).

Sebagai seorang sniper, bakat alami Carlos Hathcock sebagai sniper sudah terlihat dari sejak kecil.

Selama usia remaja, Hathcock yang tinggal di pedesaan Little Rock, Arkansas sudah terbiasa memegang senjata api dan pergi berburu sendirian atau ditemani anjingnya.

Sewaktu berburu, Carlos bahkan mengandaikan sasaran yang ditembak sebagai tentara Nazi Jerman.

Kemahiran Carlos dalam berburu makin menjadi-jadi ketika ayahnya memberikan senapan bekas PD II.

Tak hanya ingin menjadi pemburu ulung, Carlos juga bermaksud bergabung dengan militer AS jika usianya sudah cukup.

Ketika berumur 17 tahun Carlos pun diterima di Korps Marinir AS dan segera menjalani latihan dasar kemiliteran.

Kemampuan Carlos sebagai penembak jitu langsung ketahuan ketika dirinya berlatih menembak di pusat pendidikan USMC, Camp Pendleton, sehingga para intruktur selalu mengirimkan Carlos di setiap ajang lomba menembak.

Sewaktu ditempatkan di Company E, 2nd Battalion, 4th Marines, Hawai, Carlos berhasil memenangi lomba tembak Pacific Division dengan mudah.

Baca: Soal Tanggul Jebol di Tualang Sembilar, Ini Kata Kepala BPBD Aceh Tenggara

Baca: 5.000 Orang Masih Tertimbun di Palu dan Kesaksian tentang Orang-orang Hilang Ditelan Bumi

Usai tugas di Hawai, Carlos ditarik lagi ke AS dan ditempatkan di Marine Air Station, Cherry Point, North Carolina.

Berbagai kejuraan menembak kembali dimenangi Carlos dengan score 248 sementara nilai tertinggi yang kemungkinan bisa dicapai oleh para sniper adalah 250.

Nilai 248 yang pernah dipecahkan oleh Carlos belum ada yang melampaui hingga saat ini.

Tahun 1965 ketika USMC menggelar lomba menembak Wimbledon Cup di Camp Perry yang diikuti lebih dari 3000 petembak, Carlos kembali memenangkan lomba yang di kalangan USMC merupakan lomba tembak paling elit.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved