Perusahaan di Selandia Baru Jual Udara Segar Seharga Rp 1,4 Juta untuk 2 Kaleng
Setelah sebelumnya dilakukan di China, sebuah perusahaaan di Selandia Baru kini menjual udara segar pegunungan yang dikemas dalam kaleng.
SERAMBINEWS.COM - Saat plesiran di Selandia Baru, sebuah perusahaan menjual udara segar kalengan sebagai oleh-oleh di Bandara Auckland seharga Rp 1,4 Juta untuk dua kaleng. Minat beli untuk oleh-oleh?
Ketika pelesiran ke suatu negara, tentu traveler tak akan lupa untuk membawa oleh-oleh.
Biasanya, oleh-oleh yang bisa dibeli memiliki banyak ragam.
Mulai dari boneka, pernak-pernik, baju, gantungan kunci, hingga produk kerajinan.
Namun, bagaimana dengan udara segar kalengan?
Yup, kamu nggak salah baca kok.
Pure Fresh New Zealand Air
Baca: BI Ajak Warga Beralih ke GPN
Setelah sebelumnya dilakukan di China, sebuah perusahaaan di Selandia Baru kini menjual udara segar pegunungan yang dikemas dalam kaleng.
Dikutip TribunTravel.com dari laman This is Insider, perusahaan Kiwiana agaknya kini sedang memanfaatkan udara segar Selandia Baru.
Kiwiana menjual udara segar Selandia Baru dalam kemasan kaleng dengan nama Pure Fresh New Zealand Air di sebuah toko free-duty atau toko bebas pajak di bandara Auckland.
Dengan harga hampir 100 dolar AS untuk dua kaleng, kamu bisa membersihkan paru-parumu dengan udara segar Selandia Baru.
Deskripsi yang tertera pada kaleng udara segar tersebut berbunyi, "New Zealand's unique position in the Southern Ocean means KIWIANA AIR has crossed no major landmass before flowing over the pristine Southern Alps of New Zealand and into this can."
"Posisi unik Selandia Baru yang berada di Samudra Selatan berarti KIWIANA AIR tidak melintas di atas daratan utama sebelum mengalir di atas Pegunungan Alpen Selatan yang masih asri di Selandia Baru sampai ke dalam kaleng ini."
Baca: Kasus Dugaan Suap Meikarta, KPK Geledah Rumah CEO Lippo Group James Riady
Kaleng udara segar ini juga dilengkapi dengan alat seperti topeng yang melekat agar pengguna dapat menempatkan hidung atau mulutnya untuk menghirup udara segar.
Jurnalis Selandia Baru, Damian Christie melihat 'souvenir' aneh itu dan mempertanyakan tujuannya.