Soal Indonesia Bubar pada 2030, Hashim: Prabowo Tidak Pernah Bilang Bakal Bubar tapi Bisa Bubar
Soviet negara yang memiliki 300 juta penduduk serta kekuatan militer yang mumpuni bisa pecah menjadi 15 negara
SERAMBINEWS.COM - Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengklarifikasi pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai 'Indonesia Bubar pada 2030'.
Menurut Hashim, yang dimaksud pernyataan kakaknya tersebut yakni Indonesia 'bisa' bubar, bukan Indonesia 'bakal' bubar.
"Prabowo tidak pernah bilang bakal bubar tapi bisa bubar. Tapi pihak lawan plintir," ujar Hashim saat berkunjung ke redaksi Tribunnews, di Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis, (18/10/2018).
Baca: Kubu Prabowo-Sandiaga Kaget Bank Dunia Sebut Harga Makanan di Jakarta Dua Kali Lipat dari New Delhi
Hashim mengatakan pernyataan Prabowo mengenai Indonesia bisa bubar tersebut berpegang pada sejumlah literatur dan studi kasus negara lain.
Selain buku Ghots Fleet karya Allen Friedman, pernyataan Prabowo tersebut merujuk pada studi kasus negara Uni Soviet dan Yugsolavia.
Soviet negara yang memiliki 300 juta penduduk serta kekuatan militer yang mumpuni bisa pecah menjadi 15 negara.
Baca: Serukan Ganti Presiden, Kubu Jokowi Laporkan Video Anak Berseragam Pramuka dan Guru SMA 87 ke KPAI
Sedangkan Yugoslavia bisa pecah menjadi 7 negara.
"Kedua negara tersebut pecah karena masalah ekonomi dan kebudayaan," katanya.
Oleh karena itu, kata Hashim, Prabowo memberi perhatian khusus pada masalah keadilan sosial di Indonesia.
Prabowo berpandangan bahwa bila masalah keadilan sosial tidak teratasi maka akan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca: Sheila On 7 Tegaskan Tolak Manggung untuk Kampanye Pilpres 2019
Ia menambahkan bila disparitas atau kesenjangan sosial semakin tinggi maka persatuan dan kesatuan bisa pudar.
Itulah mengapa menurut Hashim Prabowo sempat menyinggung Indonesia bisa Bubar pada 2030.
"Prabowo mengatakan bila kondisi-kondisi tertentu tidak diperbaiki maka Indonesia bisa bubar seperti Soviet dan lainnya," kata Hashim.
Pandanga Prabowo tersebut menurut Hashim pernah terbukti.
Baca: Pilpres 2019 Akan Menjadi Pertempuran Terakhir Bagi Prabowo Subianto
Pada saat masih menjadi perwira menengah berpangkat Letnan Kolonel Angkatan Darat tahun 1989, Prabowo pernah menuliskan catatan singkat (memo) kepada atasannya mengenai Timor-Timur yang kini bernama Timor Leste yang saat itu dalam kondisi gawat.