Luar Negeri
Sosok Jamal Khashoggi, Jurnalis yang Dibunuh di Konsulat Saudi di Turki
Pihak AS dan Saudi juga bersitegang mengenai siapa yang patut disalahkan atas meninggalnya Khashoggi.
SERAMBINEWS.COM - Seorang wartawan dan kolumnis Washington Post bernama Jamal Khashoggi diberitakan hilang saat mengunjungi kantor kedutaan besar (kedubes) Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa, (2/10/2018).
Dilansir TribunWow.com dari BBC.com, Senin (22/10/2018), pejabat Turki dan Amerika Serikat (AS) percaya dia dibunuh oleh tim agen Arab Saudi di dalam gedung kedubes.
Tudingan itu dilayangkan berdasarkan bukti yang ditemukan, berupa rekaman audio berisi suara menyeramkan seperti seseorang yang sedang dibunuh.
Awalnya Saudi mengelak bahwa Khashoggi tewas dalam kunjungan itu.
Pihak Saudi mengatakan Khashoggi telah meninggalkan kedubes tidak lama setelah ia tiba.
Namun pada akhirnya Saudi mengakui bahwa Khashoggi telah meninggal.
Pihak AS dan Saudi juga bersitegang mengenai siapa yang patut disalahkan atas meninggalnya Khashoggi.
Lantas siapa sebenarnya Jamal Khashoggi?
Baca: Kronologi Pembunuhan Jamal Khashoggi, Diduga Dibunuh Intelijen Saudi
Khashoggi merupakan wartawan senior berusia 59 tahun yang pernah meliput berita besar, di antaranya invasi Soviet ke Afghanistan dan mengenai Osama Bin Laden untuk kantor organisasi berita Arab Saudi.
Ia merupakan warga kenegaraan Saudi yang lahir pada 13 Oktober 1958 di Madinah.
Ia dahulu merupakan mantan manajer umum dan pemimpin redaksi Al Arab News Channel.
Di dunia internasional, ia dikenal atas kontribusinya untuk koran Saudi, Al Watan, sehingga bisa menjadi ruang bagi kalangan progresif di Saudi, seprti yang dikutip dari Wikipedia.
Selama beberapa tahun Khashoggi dekat dengan keluarga kerajaan Saudi dan juga melayani sebagai penasihat pemerintah.
Namun, Khashoggi kemudian memiliki perbedaan pendapat dengan pemerintah Saudi dan memutuskan pergi ke AS.
Baca: Penasihat Putra Mahkota Saudi Diduga Perintahkan Bunuh Khashoggi via Skype