Polisi Minta Warga Subulussalam Hapus dan tak Sebarkan Hoaks tentang Penculikan Anak

Masyarakat diminta menghentikan kiriman atau menyebar pesan berantai berisu isu percobaan penculikan demi menghindari keresahan dan hal lain.

Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kapolsek Simpang Kiri, Subulussalam, Iptu RJ Agung Pratomo SIK. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kepolisian Resor (Polres) Aceh Singkil mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan pesan berantai yang berisi isu percobaan penculikan anak baik melalui whatsapp, facebook atau lainnya karena dipastikan hoaks alias palsu.

Hal itu disampaikan Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Argamuda melalui Kapolsek Simpang Kiri, Iptu RJ Agung Pratomo SIK, kepada Serambinews.com, menanggapi pesan berantai tentang isu percobaan penculikan yang beredar di kalangan masyarakat Kota Subulussalam, Jumat (26/10/2018).

Kapolsek Iptu RJ Agung Pratomo yang dikonfirmasi wartawan malam ini memastikan bahwa pesan berantai soal isu percobaan penculikan merupakan kabar bohong alias hoaks.

Sebab, sejauh ini belum ada korban melaporkan jika pun ada kejadian terkait.

Polisi juga sudah mengecek langsung ke lokasi SD Negeri 1 Subulussalam, Simpang Kiri yang disebut-sebut menjadi TKP dalam kabar hoaks.”

Kami sudah cek langsung, tadi ada personel intel polisi ke TKP dan tidak ada kejadian seperti disebut dalam pesan berantai ini. Jadi sekali lagi kami nyatakan itu adalah hoaks,” tegas Kapolsek Iptu Agung.

Terhadap masalah ini, Iptu Agung pun mengimbau masyarakat untuk lebih bijak saat mendapat sebuah informasi sehingga tidak gegabah menyebarkan karena dapat menyebabkan keresahan.

Padahal, kata Iptu Agung, seringkali kabar yang masuk tersebut belum pasti alias bohong. Namun akibat dikirim secara berantai berakibat patal.  Dan untuk kasus isu percobaaan penculikan yang mengemuka  sejak petang tadi polisi memastikan kabar bohong.

Polisi pun meminta masyarakat agar menghentikan mengirim atau menyebar pesan berantai berisu isu percobaan penculikan demi menghindari keresahan dan hal lain.

Pun demikian yang terlanjur menulis di linimasa akun facebooknya dapat menghapus untuk menjaga timbulnya masalah hukum.

”Kita imbau warga untuk tidak lagi menyebar isu hoaks ini. Kalau pun terlanjur menulis di akun facebook atau media lain bisa menghapus sehingga tidak menimbulkan masalah lain akibat  keresahan yang ditimbulkan kabar bohong ini,” pungkas mantan Kasatlantas Polres Aceh Barat Daya ini.

Bayi 10 Bulan Sempat Koma Usai Telan Daun Ganja, Kedua Orang Tuanya Ditahan Polisi

Recep Tayyip Erdogan: Kami Masih Punya Bukti Pembunuhan Jamal Khashoggi

Hoaks Surat Panggilan Kapolri sebagai Tersangka Korupsi di KPK, Polisi Buru Pelakunya

Untuk diketahui, lokasi SD Negeri 1 Subulussalam, Kecamatan Simpang Kiri yang disebut dalam pesan berantai menjadi TKP percobaan penculikan masih berada di perkotaan.

Lagi pula, letak SDN yang berada di depan rumah lama pribadi Wali Kota Subulussalam Merah Sakti ini hanya terpaut sekitar 1,3 kilometer dari Mapolsek Simpang Kiri. Sehingga jika pun ada peristiwa kriminal akan mudah termonitor oleh aparat keamanan setempat.

Sebelumnya, diberitakan sebuah pesan berantai whatsapp terkait isu percobaan penculikan anak merambah ke Kota Subulussalam Jumat (26/10/2018) petang tadi. Kabar yang melaporkan adanya  aksi percobaan penculikan anak usia Sekolah Dasar (SD) ini pun terus tersebar di grup whatsapp di Kota Sada Kata itu.

Pantauan Serambinews.com isu percobaan penculikan anak ini bukan hanya marak di whatsapp tapi merambah di linimasa para pengguna akun media sosial facebook. Hingga malam ini, terpantau sudah ratusan akun yang membagikan informasi upaya percobaan penculikan di Subulussalam.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved