Luar Negeri

AS Terapkan 'Sanksi Paling Berat', Apakah Iran Akan Tumbang?

"Sanksi terhadap Iran sangat kuat. Ini adalah sanksi terberat yang pernah kami terapkan. Dan kita akan melihat apa yang terjadi dengan Iran

Editor: Amirullah
salon
Donald Trump 

SERAMBINEWS.COM - Keputusan AS ini menimbulkan reaksi warga Iran yang pada Minggu (04/11) menggelar unjuk rasa di beberapa kota. Mereka meneriakkan yel-yel "Death to America."

Amerika Serikat menerapkan sanksi terhadap Iran, yang mereka gambarkan sebagai "sanksi paling berat", enam bulan setelah Presiden Donald Trump mundur dari kesepakatan nuklir dengan negara tersebut.

"Sanksi terhadap Iran sangat kuat. Ini adalah sanksi terberat yang pernah kami terapkan. Dan kita akan melihat apa yang terjadi dengan Iran," kata Presiden Donald Trump.

Para pengamat mengatakan sanksi terbaru AS ini akan memukul Iran, utamanya terkait ekspor minyak, perbankan, hingga pengiriman barang.

Baca: 19 Ribu Pasutri belum Isbat Nikah

Baca: Khashoggi Pandang Turki sebagai Negara Kunci di Timur Tengah Baru

Keputusan AS ini menimbulkan reaksi warga Iran yang pada Minggu (04/11) menggelar unjuk rasa di beberapa kota.

Mereka meneriakkan yel-yel "Death to America" dan mengecam sanksi ekonomi AS tersebut.

Para pengunjuk rasa, yang dimotori kelompok garis keras, menolak upaya perundingan dengan Washington.

Sebagai reaksi lebih lanjut terhadap sanksi itu, militer Iran dilaporkan akan menggelar latihan pertahanan udara pada Senin (05/11) dan Selasa (06/11) untuk membuktikan kemampuan pertahanan mereka.

Unjuk rasa anti-AS berlangsung bertepatan dengan ulang tahun ke-39 pendudukan kedutaan Amerika Serikat di Teheran, yang menyebabkan permusuhan antara kedua negara selama empat dekade.

Baca: Meninggal Dunia Setelah Berwudhu, Begini Pesan Terakhir Mantan Kasatpol PP Pidie

Mengapa AS memberikan sanksi kepada Iran?

Washington kembali memberlakukan sanksi kepada Iran setelah Presiden Trump pada Mei lalu menarik dari kesepakatan 2015 yang ditujukan untuk membatasi ambisi nuklir Iran.

Washington juga mengatakan ingin menghentikan apa yang disebutnya sebagai beragam kegiatan "jahat" Teheran, termasuk serangan dunia maya, uji coba rudal balistik, dan dukungan terhadap kelompok teroris dan milisi di Timur Tengah.

"Kami bekerja optimal untuk memastikan bahwa kami mendukung rakyat Iran dan bahwa kami mengarahkan kegiatan kami untuk memastikan bahwa perilaku buruk Republik Islam Iran dapat berubah," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, kepada Fox News Sunday.

"Itulah tujuannya, itulah misinya, dan itulah yang akan kami raih atas nama presiden," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved