Satpol PP Abdya Cegat Minibus 'Ekspor' Gas Melon ke Nagan, Begini Modus Pangkalan Mengelabui Petugas
Satpol PP Abdya kembali berhasil menemukan adanya pangkalan gas 'nakal' di salah satu desa di Kecamatan Babahrot, Jumat (16/11/2018).
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Yusmadi
Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Upaya penertiban gas 3 kilogram terus gencar dilakukan oleh Satpol PP Aceh Barat Daya (Abdya).
Kali ini, Satpol PP Abdya kembali berhasil menemukan adanya pangkalan gas 'nakal' di salah satu desa di Kecamatan Babahrot, Jumat (16/11/2018).
Modus yang dilakukan oknum pemilik pangkalan gas melon tersebut, dengan 'mengekspor' gas 3 kg itu ke Nagan Raya menggunakan mobil minibus.
Namun, aksi 'penyeludupan' gas itu berhasil digagalkan oleh Satpol PP, yang telah mengintai gerak-gerik pemilik pangkalan sejak beberapa hari terakhir.
Mendapat laporan itu, wakil Bupati Abdya, Muslizar MT pun tiba ke lokasi pangkalan nakal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kasat Pol PP dan WH Abdya, Riad SE menceritakan kronologis hingga upaya mencegat ekspor gas melon ke Nagan Raya.
Ditambahkan, upaya penertiban itu, sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dan pemilik pangkalan.
Baca: Satpol PP Abdya Gagalkan Ekspor Gas Melon ke Aceh Selatan, Ini Jumlah yang Disita dan Pelakunya
Namun, hampir tiba ke perbatasan Abdya-Nagan Raya atau di kawasan Gunung Samarinda, sang pemilik pangkalan kembali balik arah ke pangkalan.
"Gas yang telah diangkut, hendak dibawa (ke Nagan Raya), kembali dibongkar," kata Riad SE seraya mengakui sempat ada perlawanan dari pihak pangkalan.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT menyayangkan sikap pangkalan nakal yang tega menjual gas melon tersebut ke luar dari Abdya
"Ini aneh, saat kita tidak cukup, dia tega menjual ke Nagan Raya," ujar wakil Bupati Abdya, Muslizar MT.
Muslizar mengapresi langkah cepat pihak agen pangkalan tersebut, yang berjanji mencabut langsung dan tidak memberikan kuota untuk pangkalan nakal tersebut.
Baca: Sidak Pangkalan Gas Elpiji, Wabup Abdya Temukan Banyak Masalah dan Ancam Pangkalan Nakal
"Alhamdulillah, agen langsung mem-PHO (menghentikan pemasokan gas). Secara otomatis, izinnya seperti SIUP dan SITU juga tidak berlaku," ungkapnya.
Wabup pun menjelaskan modus yang dilakukan pangkalan untuk mengelabui masyarakat.
"Jadi, modusnya, kepala gas itu dicopot, saat masyarakat datang (ke pangkalan), mereka memperlihatkan kepala yang tidak ada segel, padahal ada isinya," tambah wabup.
Sehingga, kata Muslizar masyarakat pun percaya, bahwa tabung yang telah dicabut segelnya itu telah kosong.
"Ini buktinya, masih berat dan berisi," pungkas Muslizar seraya memencet kepala tabung gas yang mengeluarkan gas dan bau. (*)