Meski Persediaan Minyak Berlimpah, Hal Ini yang Jadi Alasan Brunei Darussalam Berpaling ke China
Namun, keprihatinan muncul terkait begitu agresifnya China menanamkan modalnya di berbagai negara, terutama
SERAMBINEWS.COM - Presiden China Xi Jinping, Senin (19/11/2018), mengunjungi Brunei Darussalam usai menghadiri KTT APEC di Papua Niugini.
Di Brunei, Presiden Xi diterima langsung Sultan Hassanal Bolkiah di istana kerajaan negeri kecil itu.
Baca: Hujan Diwarnai Petir Landa Kawasan Abdya, Ini Lokasi Jalan Nasional Rawan Banjir
Seperti halnya di berbagai negara Asia lainnya, banyak perusahaan Chinamenanamkan modalnya di Brunei sebagai bagian dari politik infrastruktur Beijing.
Beberapa proyek besar tengah digarap China di Brunei antara lain kilang penyulingan minyak, sebuah bendungan, dan jalan tol.
Baca: PORA XIII 21018, Cabang Arung Jeram Kelas Sprint Putri Tambah Perak untuk Bireuen
Negeri bekas jajahan Inggris ini sudah lama amat tergantung pada hasil minyak buminya yang berlimpah.
Namun, ketika harga minyak dunia jatuh perekonomian Brunei jatuh ke dalam resesi.
"Brunei, yang pemasukannya berasal dari hidrokarbon akan semakin menyusut di masa mendatang. Kini Brunei mencari bantuan dari China sebagai alternatif pengembangan ekonomi," kata Murray Hiebert, pakar Asia Tenggara dari lembaga riset Center for Strategic dan International Studies (CSIS).
Sementara itu, kantor berita Xinhua mengabarkan, usai menggelar pertemuan kedua pemimpin mengeluarkan pernyataan bersama.
Baca: Ahsan/Hendra Susul Marcus/Kevin ke BWF World Tour Finals 2018, Ini 6 Wakil Indonesia di Laga Puncak
Isi pernyataan itu adalah Brunei akan terus mendukung dan bersama-sama mempromosikan kerja sama dalam inisitatif sabuk dan jalan yang dipelopori China.
Sejauh ini memang belum terlalu terlihat meningkatnya pengaruh China di Brunei yang pendapatan perkapitanya masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Baca: Disidak Abusyik, Kantor Dinas Perhubungan Pidie Langsung Bersih
Namun, keprihatinan muncul terkait begitu agresifnya China menanamkan modalnya di berbagai negara, terutama di negara miskin yang bakal kesulitan membayar utang.
Bahkan menjelang KTT APEC akhir pekan lalu di Papua Niugini, Wapres AS Mike Pence memperingatkan agar negara-negara tidak terbujuk program infrastruktur China.
Baca: Lari ke Landasan Pacu, Pria Ini Tewas Ditabrak Pesawat Boeing 737 di Bandara
Pence mengatakan, Beijing menawarkan pinjaman "yang tak jelas" dan bisa memicu utang menggunung di suatu negara.
Namun, Presiden Xi membantah tudingan Pence dan menegaskan inisiatif yang ditawarkan China sama sekali bukan sebuah perangkap.
Baca: Luna Maya Tuai Pujian, Film Suzanna: Bernapas dalam Kubur Tembus 1,2 Juta Penonton dalam 5 Hari
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul : Persediaan Minyak Berlimpah, Mengapa Kini Brunei Darussalam Mulai Berpaling ke China?