IGD RSUDZA Banda Aceh Membeludak, Begini Penampakan di Dalam Fasilitas Emergency Tersebut!
Direktur RSUDZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine buka-bukaan terkait kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.
Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Yusmadi
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Direktur RSUDZA Banda Aceh, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine buka-bukaan terkait kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.
Kepada Serambinews.com, Jumat (23/11/2018), orang nomor satu di rumah sakit terbesar di Aceh itu menyebut bahwa pasien emergency di sana sudah membeludak.
Menurutnya, kondisi IGD tersebut dari hari ke hari semakin sesak. Pasien yang berada di dalamnya juga tidak bisa dipindah ke ruangan, karena fasilitas rawat inap sering penuh.
Padahal kata Azharuddin, penanganan pasien di IGD maksimal enam jam, karena pasien yang datang ke fasilitas itu silih berganti dengan daya tampung sekitar 60an pasien.
Baca: IGD Overkapasitas, RSUZA akan Alihkan Pasien ke Rumah Sakit Lain di Banda Aceh
“IGD itu bukan tempat rawat pasien. Tapi yang terjadi saat ini pasien sudah dirawat berhari-hari di sana karena kamar pun penuh,” kata ahli bedah tulang itu.
Baca: RSUDZA Masih Harus Perbaiki Mutu Pelayanan
Dikatakan, kondisi IGD saat ini sangat memprihatinkan, sehingga pihaknya terpaksa mengambil kebijakan ‘transfer’ demi kebaikan pasien.
“Kami tetap ingin memberikan pelayanan terbaik ke pasien, termasuk dengan memfasilitasinya ke RS lain,” katanya.
Selama ini, akunya, tak sedikit keluarga pasien yang bersikeras menunggu di koridor rumah sakit atau depan IGD asalkan keluarganya ditangani, padahal kasusnya tergolong gawat. (*)