Sebelum Dimutilasi, Darah Jamal Khashoggi 'Dikuras' Habis dari Tubuhnya

Salah al-Tubaigy, kepala Dewan Ilmiah Saudi, menangani alat yang digunakan 15 anggota regu pembunuh untuk menghabisi Khashoggi

Editor: Fatimah
(AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH)
Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi. 

SERAMBINEWS.COM - Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2 Oktober lalu masih menyisakan misteri besar hingga saat ini.

Tuduhan keterlibatan Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman atas pembunuhan tersebut membuat banyak pemimpin negara mengecamnya.

Baca: Amber Room, Harta Legendaris Kekaisaran Rusia yang Dijarah Rezim Nazi

Bahkan, CIA telah membenarkan tuduhan keterlibatan tersebut.

Namun, kemudian ada pihak yang mengatakan bahwa bin Salman tidak terlibat.

Baca: Pengorekan Badan Jalan Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan Truk Versus Betor di Subulussalam

Pemerintah Turki pun telah memberikan rekaman yang diklaim sebagai bukti pembunuhan Khashoggi kepada beberapa pihak.

Hingga kini pun, kasusnya masih simpang siur.

Menurut laporan terbaru tentang pembunuhan Khashoggi, satu ahli otopsi yang menjadi bagian dari pembuhunan Khashoggi menggunakan pengetahuan forensiknya untuk mengeksekusi korban.

Baca: Dalam 65 Hari ke Depan, Kota Utqiaġvik Tidak Melihat Matahari Sampai 23 Januari 2019

Dia menggunakan jarum suntik dan pisau bedah untuk mencabik-cabik tubuh Khashoggi.

Baca: Rami Malek Mainkan Peran Freddie Mercury dengan Sempurna, Gitaris Band Queen Angkat Bicara

Salah al-Tubaigy, kepala Dewan Ilmiah Saudi, menangani alat yang digunakan 15 anggota regu pembunuh untuk menghabisi Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.

Mengutip Daily Sabah, "Tubuh Khashoggi tidak berpakaian. Tubaigy mengambil darah dari pembuluh darahnya (Khashoggi) dan membiarkannya mengalir ke wastafel kamar mandi. Itu juga Tubaigy yang memotong-motong tubuh."

Baca: Penyebab Hancur dan Musnahnya Peradaban Kota Sodom Menurut Para Peneliti

"Tubaigy telah dilatih di forensik Universitas Glasglow dan beberapa waktu yang lalu dia telah memperkenalkan proyeknya sendiri di sebuah seminar di Australia tentang perangkat otopsi seluler," tambah surat kabar tersebut.

Daily Sabah telah melaporkan bahwa para pelaku menutup lantai kantor Saudi Consul Mohammed al-Otaibi dengan lembaran plastik sebelum memotong tubuh Khashoggi.

Baca: BWF World Tour Finals 2018 - Jadwal dan Daftar 40 Pebulutangkis Dunia yang Lolos ke Laga Puncak

Tim pembunuh juga menggunakan koagulan untuk menghentikan pendarahan selama pemotongan, menurut Hurriyet.

Koagulan sendiri merupakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya.

Pada awalnya, pihak kerajaan Saudi mengatakan bahwa Khashoggi meninggalkan konsulat masih dalam keadaan hidup.

Baca: Atlet Bulu Tangkis Tambah Satu Emas Untuk Kontingen Kota Langsa

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved