HIV/AIDS, Mengapa Sulit Sekali Untuk Disembuhkan?

Selama periode tersebut, HIV terus menggandakan diri dan menghancurkan sel T pembantu

Editor: Muhammad Hadi
India.com
HIV/AIDS 

SERAMBINEWS.COM - “Kenapa sih HIV/AIDS susah banget untuk disembuhkan?”

Mungkin begitu pertanyaan Anda setelah membaca perjalanan panjang manusia memerangi HIV/AIDS.

Walaupun 37 tahun telah berlalu sejak penyakit ini pertama dideteksi pada manusia; HIV/AIDS baru bisa dikendalikan, bukan disembuhkan.

Pertanyaan tersebut juga pernah dibahas dalam animasi yang merupakan hasil kerjasama Science of HIV dengan Ted-Ed.

Baca: Kapal Perang AS Dihadang di Laut China Selatan, Pulau Ini Dicurigai Berdasarkan Citra Satelit

Ilustrasi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Ilustrasi Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Fine Art America)

Untuk mendapatkan jawabannya, ternyata Anda perlu mengerti terlebih dahulu bagaimana HIV menyerang manusia dan berubah menjadi AIDS.

Ketika masuk dalam tubuh, HIV atau virus yang menyebabkan AIDS secara khusus menarget sel T pembantu yang disebut CD4+ T.

Sebagai retrovirus, HIV mampu menuliskan kode genetiknya ke dalam sel T pembantu dan menggandakan diri.

Dalam proses ini , sel T pembantu yang memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan jamur menjadi rusak.

Reaksi yang dialami pada tahap awal ini menyerupai flu, seperti demam, sakit tengorokan, pegal linu, dan ruam.

Baca: Heboh! Bom Aktif Sisa Perang Dunia II Seberat 500 Kg Mengancam Kota Sabang, Begini Penampakannya

Setelah tingkat virus dan sel T pembantu menjadi stabil, orang yang positif HIV mungkin tidak akan menunjukkan gejala apa-apa selama beberapa bulan atau beberapa tahun mendatang.

Akan tetapi, bukan berarti virus HIV diam saja.

Selama periode tersebut, HIV terus menggandakan diri dan menghancurkan sel T pembantu.

Ketika sel T pembantu menjadi terlalu sedikit, pasien berisiko mengalami infeksi serius yang mungkin bisa dilawan bila sistem kekebalan tubuhnya normal. Tahap ini disebut dengan AIDS.

Pada saat ini, kita sebetulnya telah memiliki terapi antiretroviral yang efektif mencegah HIV berubah menjadi AIDS.

Baca: Kabar Terbaru Rencana Duel Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor

Salah satu obat yang paling sering diresepkan bagi pasien positif HIV, misalnya, mencegah genom virus menggandakan diri dan menginfeksi DNA sel.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved