Atraksi Unik Anjing Pelacak Bea Cukai Hibur Warga Banda Aceh di Arena Car Free Day

Penampilan tarian khas Aceh, pantomim, dan senam jantung sehat turut menghibur warga di lokasi itu.

Penulis: Eddy Fitriadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ Foto Humas Kanwil Bea Cukai Aceh
Petugas memperlihatkan aksi unit anjing pelacak Bea Cukai (K-9) yang mengendus keberadaan narkotika di arena CFD Banda Aceh, Minggu (9/12/2018). 

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Berbagai aksi petugas Kanwil Bea Cukai Aceh menghibur masyarakat di arena Car Free Day (CFD) Jalan Daud Beureueh Banda Aceh, Minggu (9/12/2018).

Acara bertajuk Customs On The Street (COTS) disajikan secara menarik dan menghibur untuk para pengunjung yang hadir.

Sebut saja aksi unit anjing pelacak Bea Cukai (K-9) yang mengendus keberadaan narkotika, pengenalan seragam Bea Cukai, donor darah PMI, freestyle motor bike, hingga pembagian doorprize.

Baca: Sudah 8 Bulan, Rumah Korban Gempa Pijay belum Rampung, Bahkan Ada yang Ditinggal Tukang Bangunan

Baca: Video Musik Siti Badriah dan Via Vallen Paling Banyak Ditonton Netizen di Youtube Tahun Ini

Selain itu juga ada aksi drama pengejaran penyelundup oleh petugas Bea Cukai, live music, pojok konsultasi, simulasi identifikasi keaslian pita cukai, dan boardgame KPK.

Penampilan tarian khas Aceh, pantomim, dan senam jantung sehat turut menghibur warga di lokasi itu.

Kabid Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, Erwindra Rachmawan mengungkapkan bahwa momen COTS ini selain mensosialisasikan tentang visi, misi, tugas, pokok, dan fungsi Bea Cukai, juga sebagai sarana untuk mengedukasi sekaligus menghibur masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya.

Selain itu, katanya, COTS digelar bertepatan dengan Hari Anti Korupsi (HAK) se-dunia yang diperingati pada 9 Desember setiap tahunnya.

“Indeks Penilaian Integritas yang dirilis KPK pertengahan November 2018 lalu menempatkan Ditjen Bea Cukai di urutan ketiga dengan nilai 76,54. Sedangkan urutan pertama diraih Pemko Banda Aceh dengan nilai 77,39,” ujarnya.

Tingginya indeks tersebut, lanjut dia, menunjukkan risiko korupsi yang rendah di suatu lembaga dan kemampuan sistem untuk merespons dan mencegah tindakan korupsi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved