Tim Gabungan TNI-Polri Berhasil Identifikasi Asal Senjata yang Digunakan KKB

Sebanyak 25 senjata yang dimiliki oleh KKB, 17 diantaranya merupakan senjata laras panjang dan 8 lainnya adalah senjata laras pendek.

Editor: Amirullah
Facebook Lewis Prai
Penampakan Kelompok Egianus Kogoya di Puncak Gunung Papua 

SERAMBINEWS.COM - Peristiwa tragedi pembantaian terhadap pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya hingga kini masih menjadi sorotan.

Dalang dari peristiwa berdarah di Nduga, Papua ini adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Brigjen Dedi Prasetyo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri mengatakan bahwa KKB di Nduga Papua diduga menggunakan senjata yang didapatkan dari merampas anggota TNI dan Polri.

Diduga sebanyak lebih dari 50 anggota KKB menggunakan kurang lebih 25 pucuk senjata.

"Senjata pabrik dari hasil rampasan penyerangan anggota TNI-Polri di wilayah Papua,” kata Dedi seperti yang dilansir GridHot dari Kompas.com.

Baca: Bertemu Jokowi, Sekjen Partai Aceh Abu Razak Kembali Tegaskan Komitmennya pada Pilpres 2019

Baca: Listrik di Lhokseumawe dan Aceh Utara Padam Selama Dua Hari, Ini Wilayah yang Terkena Pemadaman

Kini usaha TNI dan Polri akhirnya menemui titik terang.

Tim gabungan antara TNI dan Polri kini sudah berhasil mengidentifikasi senjata yang digunakan oleh KKB.

Sebanyak 25 senjata yang dimiliki oleh KKB, 17 diantaranya merupakan senjata laras panjang dan 8 lainnya adalah senjata laras pendek.

Senjata-senjata ini diperoleh KKB dengan cara merampas anggota TNI-Polri.

Selain itu, senjata ini juga diduga diperoleh dari jalur penyelundupan secara gelap.

Dedi juga mengatakan bahwa beberapa senjata miliki KKB diperoleh dengan membeli di wilayah Papua Nugini dan di wilayah Filipina.

Baca: Dalam Kasus Pembantaian Pekerja di Papua, Rupanya Ada Panglima Tertinggi KKB Selain Egianus Kogeya

Baca: Fakta Soal Viral Nama Lembaga BP3APK2BPMPD, Benar Adanya dan Bukan Editan

Dedi menjelaskan bahwa senjata api yang dibeli KKB dari Filipina diselundupkan melewati jalur laut.

Sementara itu senjata yang dibeli dari Papua Nugini diperoleh dari jalur darat.

Dedi juga menjelaskan bahwa senjata yang dibeli dari Filipina ini berjenis rakitan.

Kendati demikian, bentuk fisik senjata ini menyerupai senjata api buatan pabrik.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved