Bangkit dan Bertahan Dalam Badai Sawit

SEBAGAI sosok petarung kehidupan, Jamaluddin (48), warga Desa Sawang Teubee Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat,

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Bangkit dan Bertahan Dalam Badai Sawit
SERAMBI/NURDINSYAM
JAMALUDDIN (48), sedang membersihkan pokok sawitnya yang telah berproduksi sejak beberapa tahun silam. Foto direkam beberapa hari lalu.

SEBAGAI sosok petarung kehidupan, Jamaluddin (48), warga Desa Sawang Teubee Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, telah merasakan pahit getir nasib. Mantan perangkat desa itu, pernah menjadi buruh kasar, hingga mengadu nasib sebagai kontraktor. Namun semua itu tak pernah mengubah garis nasibnya.

Suatu saat nun di tahun 2006, ketika ia menjadi vendor kecil kecilan di internal perusahaan kelapa sawit (PKS) PT Karya Tanah Subur (KTS), saat peruntungannya sedang di bibir jurang, Bang Jamal--demikian lelaki itu sering disapa--akhirnya mendapati peluang hidup yang sebenarnya. “Saya seperti melihat lambaian rupiah di setiap pelepah kelapa sawit. Mengapa saya tak mencoba untuk meraihnya,” bathin pria berkulit hitam manis itu saat tersebut.

Namun Jamal bukanlah sosok yang mudah untuk mewujudkan mimpi baru itu. Ia hanyalah seorang pria yang melakoni bisnis jasa secara kecil kecilan atau vendor di PT KTS. Tapi tekad kadung ditanamkan dalam hati. Layar telah dikembangkan, tentu surut berpantang.

Dengan modal alakadarnya, suami dari Syarifah Rita itu mencoba memulai peruntungan barunya. Ia lalu membeli tanah sekitar dua hektar dalam bentuk hutan dan payau di Desa Sawang Teubee. Sebuah kawasan yang kala itu dianggap oleh orang desa sebagai tempat ‘jin buang anak’, hingga harganya sangat miring.

Jamal lalu membangun komunikasi dengan jajaran manajemen PT KTS. Gayung pun bersambut. Melalui program Income Generatif Activity (IGA), manajemen PT KTS mencoba membantu merealisasikan cita cita Bang Jamal, lelaki tiga anak tersebut.

Sesuai dengan misi IGA, perusahaan kelapa sawit dari grup PT Astra Agro Lestari (AAL) itu pun membantu dengan memberikan bibit sawit dan penyuluhan berkelanjutan. Selain itu juga bantuan perangkat kerja, mulai dari cangkul hingga sepatu boot. “Alhamdulillah, saya memulainya dengan mulus berkat dukungan IGA,” kata Jamal, medio pekan silam.

Seperti diakui Administratur PT KTS, Maratua Nasution, Jamal bukanlah satu satunya penerima IGA. Sebagai perusahaan yang punya komitmen membangun dan memberdayakan masyarakat di sekitar PT KTS, tercatat sebanyak 8 desa di ring 1 kebun KTS yang telah dibina, baik berupa bibit dan perangkat kerja.

Perusahaan dengan luas kebun 4513 hektar dari 4900 hektar areal Hak Guna Usaha (HGU) yang mencakup Kecamatan Bubon, Woyla, Kaway XVI dan Panton Reu itu, melalui dana corporate social responsibility (CSR) juga berkontribusi di sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan konservasi. “Itu komitment corporate yang kami jalankan sebagai wujud kepedulian dan kemitraan dengan semua stake holder di sekitar kebun,” kata Nasution.

Kemitraan itu juga dengan menampung tandan buah segar (TBS) milik masyarakat Aceh Barat, Nagan hingga Abdya untuk diolah di pabrik PT KTS dengan produksi 45 ton per jam. “Hampir 80 persen TBS yang kami olah adalah milik rakyat, kami punya hanya 20 persen saja. Itu juga wujud kemitraan secara ekonomi,” ujar Budi Suwarno, community development area manajer (CDAM), PT KTS.

Kini setelah 12 tahun berlalu, Jamal telah mapan secara ekonomi. Dengan luas areal sawit 10 hektar, ia telah mampu mengantar buah hatinya hingga ke level perguruan tinggi. Pria kelahiran tahun 70 itu, keman-mana menunggangi kuda jepang berupa mobil jazz biru metalik produk 2010.

Sampai saat ini, Jamal yang telah memetik hasil dari 10 hektar lahan sawitnya, tetap secara rutin mendapat advis soal sawit dari manajemen PT KTS.

Lantas apakah Jamal melempar handuk, di tengah ambruknya harga sawit saat ini? “Rasanya tidak, saya kini malah menatap lahan baru 20 hektar untuk mengembangkan areal yang ada. Saya optimis badai ini pasti berlalu, Allah Maha Pengasih dan Penyayang kepada ummatnya,” tutur Jamal menutup pembicaraan kami.(nurdinsyam)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved